Yoga Kuno Tak Sama dengan Yoga Modern, Bagaimana Ajaran Klasik ini Menyebar?

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
29 November 2020 14:20 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Latihan yoga modern | Wikimedia Commons
zoom-in-whitePerbesar
Latihan yoga modern | Wikimedia Commons
ADVERTISEMENT
Tak jauh dari tempat latihan kebugaran, biasanya tak akan sulit menemukan kelas yoga. Ruangannya penuh dengan para ahli yang dapat meregangkan tubuh mereka dengan sempurna; atau para pengikut kelasnya yang melakukan relaksasi terbaik untuk mendapatkan kebugaran ideal.
ADVERTISEMENT
Praktik yoga seperti itu diyakini berasal dari periode pra-Weda di India, atau sekitar tahun 1500 - 500 SM. Senam gerak badan, dengan latihan pernapasan, pikiran, dan sebagainya, ini juga dianggap berakar dari ajaran agama Buddha, Hindu, dan Jainisme.
Akan tetapi, ada perbedaan signifikan antara yoga kuno dan modern. Di India, yoga pertama kali dipraktikkan hanya oleh para petapa religius; dan referensi yang jelas untuk hal ini dapat ditemukan dalam teks-teks kuno dari 2.500 tahun yang lalu. Menurut Jim Mallinson, peneliti sejarah yoga dan dosen senior di University of London's School of Oriental and African Studies (SOAS), bagi para petapa itu yoga adalah: "Sepenuhnya tentang kestabilan dan keheningan," dan bukan jenis gerakan dinamis yang diajarkan di kelas yoga saat ini.
ADVERTISEMENT
Seiring waktu, praktik itu berkembang. Yoga telah mengalami perubahan besar dalam 100 tahun terakhir. Sebagaimana di belahan dunia lainnya, partisipasi massal dalam yoga oleh penduduk India baru terjadi pada abad ke-20. Sebagai bagian dari globalisasi, postur fisik dalam latihan yoga pun menjadi lebih dipentingkan, atau setidaknya menjadi sama pentingnya dengan tujuan ketenangan dan kestabilan pikiran.
Orang-orang suci yang melakukan hal-hal selayaknya petapa, seperti duduk diam selama berhari-hari memang masih ada sampai sekarang di India. Namun masyarakat global tidak lagi menganggap tindakan tersebut sebagai yoga sejati.
Patung Dewa Siwa dengan pose meditasi yoga | | Wikimedia Commons
Adapun penyebaran Yoga ke Barat secara signifikan dibantu oleh Swami Vivekananda, pada akhir abad ke-20. Ia adalah seorang pemikir dan tokoh dalam agama Hindu.
Biksu dari Kalkuta itu pergi ke Parlemen Agama di Chicago pada tahun 1894 dan berbicara tentang India dan Hinduisme, sebelum memulai tur ceramah yang berpengaruh di Amerika Serikat. Bukunya, Raja Yoga, ditulis di Manhattan pada tahun 1896 dan berdampak besar pada pemahaman orang-orang Barat tentang "apa itu yoga?".
ADVERTISEMENT
Selama beberapa dekade berikutya, setelah pengajaran Vivekananda, lebih banyak guru dan murid yoga dari India yang melakukan perjalanan ke Eropa dan Amerika Serikat. Kemudian, pada tahun 1960-an, para pelancong hippie pun menetap di ashram di India. Mereka meniru gaya hidup orang suci dengan melakukan pertapaan, demi hidup damai dan bahagia di pelosok.
Puncaknya, perhatian internasional yang lebih besar terhadap spiritualisme India dan yoga kian tak terbendung pada tahun 1968. Kala itu tersebar luas potret The Beatles sedang mengunjungi Guru Yogi Maharishi Mahesh di Rishikesh,
Rujukan: