Yukitsuri, Melindungi Pohon dari Beratnya Salju

Absal Bachtiar
Pencinta Cerita dan Asal-usul Kata
Konten dari Pengguna
27 Desember 2018 12:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Absal Bachtiar tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
ADVERTISEMENT
Teknik ini merupakan kombinasi antara kegunaan dan keindahan.
Foto: commons.wikimedia.org
ADVERTISEMENT
Awal kemunculan yukitsuri diyakini telah dimulai sejak Periode Edo (1603-1868) dan dirintis oleh para petani di wilayah utara Honshu, Jepang. Mereka membuatnya untuk melindungi dahan-dahan pohon apel yang kerap memikul beban berlebih saat musim berbuah atau ketika dihujani salju.
Laiknya kebanyakan keterampilan tradisional Jepang, teknik ini merupakan kombinasi antara kegunaan dan keindahan. Tali-tali direntangkan dari atas ke bawah dan mengikat dahan-dahan agar tidak patah, sementara lampu yang ditempatkan di bawah pohon akan menyorot dahan dan tali agar berpendar indah di malam hari.
Setiap daerah memiliki metode masing-masing untuk membuat yukitsuri. Tetapi, cara yang paling umum ialah menancapkan tiang bambu di dekat batang pohon dan mengikatkan sekitar 800 tali ke dahan-dahannya.
ADVERTISEMENT
Proses pemasangan biasanya dimulai pada awal November dan baru selesai satu bulan kemudian. Sampai awal Maret, tatkala musim dingin berakhir, yukitsuri akan melindungi pohon dari beratnya salju.
Jika kamu berlibur ke Jepang sekarang, besar kemungkinan dapat melihatnya di Taman Kenrokuen (Kanazawa), Taman Hibiya, Kebun Raya Jindai, Taman Yoyogi, dan Taman Inokashira di Tokyo. Nian Tokyo tak lagi dihujani banyak salju (seperti masa lalu), yukitsuri masih dibuat sebagai tanda kedatangan musim dingin.
Sumber: japantimes.co.jp | weather.com