119 Pengungsi Rohingya di Aceh Dipindahkan ke Kota Pekanbaru

Konten Media Partner
20 Mei 2022 16:05 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Serah terima pengungsi Rohingya oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Satgas PPLN Kota Lhokseumawe, Aceh, kepada Satgas PPLN Kota Pekanbaru, Riau. Foto: Dok. IOM Indonesia
zoom-in-whitePerbesar
Serah terima pengungsi Rohingya oleh Pemerintah Kabupaten Bireuen dan Satgas PPLN Kota Lhokseumawe, Aceh, kepada Satgas PPLN Kota Pekanbaru, Riau. Foto: Dok. IOM Indonesia
ADVERTISEMENT
Setelah dalam penantian panjang di kamp penampungan sementara, 119 pengungsi Rohingya di Aceh kini telah dipindahkan ke Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Pemindahan dilakukan dalam dua gelombang, 17 dan 19 Mei 2022.
ADVERTISEMENT
Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), pemerintah pusat dan daerah, serta sejumlah organisasi lain seperti UNHCR, mengawal pemindahan itu.
Pemindahan turut didukung Operasi Bantuan Kemanusiaan dan Perlindungan Sipil Eropa (ECHO) dan Biro Kependudukan, Pengungsi Departemen Luar Negeri AS, dan Migrasi (PRM).
119 pengungsi Rohingya di Aceh kini telah dipindahkan ke Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Pemindahan dilakukan dalam dua gelombang, 17 dan 19 Mei 2022. Foto: Dok. IOM Indonesia
“Kami berterima kasih kepada Pemerintah Pekanbaru atas partisipasi mereka dalam inisiatif relokasi ini dengan menyediakan kondisi tinggal yang lebih berkelanjutan bagi kelompok yang rentan ini,” kata Louis Hoffmann, Kepala Misi IOM di Indonesia, Jumat (20/5).
Pemindahan itu menurut Hoffmann akan jadi awal baru bagi mereka di lingkungan yang aman setelah mengalami perjalanan berbahaya. Juga usai berbulan-bulan tinggal di kamp penampungan sementara di Bireuen dan Lhokseumawe.
Setiba di Pekanbaru, IOM akan menyediakan akomodasi berbasis komunitas bagi para pengungsi Rohingya itu yang serupa dengan pengungsi lain yang berada di bawah naungan IOM di Indonesia.
Proses pemindahan 119 pengungsi Rohingya dari Aceh ke Kota Pekanbaru, Provinsi Riau. Pemindahan dilakukan dalam dua gelombang, 17 dan 19 Mei 2022. Foto: Dok. IOM Indonesia
Kedatangan pengungsi Rohingya di Indonesia telah menghadapi sejumlah tantangan. Termasuk risiko perjalanan menggunakan perahu yang berbahaya dan ancaman terkait dengan penyelundupan dan perdagangan orang yang biasanya mengakibatkan perjalanan dan jalur masuk yang irregular, pelanggaran hak, dan kekerasan fisik.
ADVERTISEMENT
"Kami berterima kasih kepada masyarakat Aceh dan pemerintah daerah di Bireuen dan Lhokseumawe atas semangat kemanusiaan mereka dalam mengulurkan tangan kepada para pendatang ini," kata Hoffmann.
Para pengungsi Rohingya bertahun-tahun terdampar di Aceh setelah berlayar dari kamp pengungsian di Bangladesh. Mereka diusir dari tanah airnya sendiri di Myanmar. Meski sempat ditolak pemerintah Indonesia di laut, nelayan beberapa kali berupaya menarik mereka ke daratan Aceh.