20 Tahun Tempati Gubuk, Pasangan Tunanetra Dapat Rumah dari Pemerintah Aceh
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Istri Razali tampak terharu saat menerima rumah layak. "Alhamdulillah, kamoe meulakee doa beusehat (kami meminta doa agar selalu sehat) Pak Gubernur," kata Istri Razali saat menerima kunci rumah dari Kapala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh, H.T Mirzuan, di Gampong Lam Neuheun, Kecamatan Kuta Baro, Aceh Besar , Jumat (16/10/2020).
Keluarga Razali mengaku cukup senang karena dapat melanjutkan kerjanya di tempat yang layak. Razali dan keluarganya dikenal sebagai tukang pijat di kampung itu. "Sekarang ada dua kamar, satu kamar bisa menjadi tempat usaha untuk mencari nafkah," kata Istri Razali.
Razali dan keluarganya adalah salah seorang penerima manfaat rumah layak huni dari 406 unit yang dibangun untuk masyarakat di Aceh Besar. Rumah layak huni tersebut type 36, dengan dua kamar tidur, satu ruang tamu, dapur, dan kamar mandi.
ADVERTISEMENT
Pada tahun anggaran 2020 ini, Pemerintah Aceh melalui Dinas Perkim juga telah menyelesaikan 4.040 rumah layak huni di 10 Kabupaten/kota di Aceh, dan akan dilanjutkan pada tahun anggaran 2021 sebanyak 4.300 unit lagi.
"Untuk kriteria penerima tetap sesuai Pergub (Peraturan Gubernur), umur di atas 40 tahun, kaum dhuafa, keluarga miskin, disabilitas, dan anak yatim piatu. Kita harapkan data yang diterima nanti benar-benar yepat sasaran," ujar Mirzuan.
Program untuk Menekan Angka Kemiskinan
Sementara itu, Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Aceh, Muhammad Iswanto, mengatakan pembangunan rumah layak huni merupakan program prioritas Pemerintah Aceh untuk memberikan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan .
“Rumah layak huni yang merupakan salah satu dari 15 program unggulan Pemerintah Aceh (Aceh Seuniya), terus dibangun ini di seluruh kabupaten dan kota di Aceh dengan tujuan memberikan tempat tinggal yang layak bagi masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan," kata Iswanto.
ADVERTISEMENT
Iswanto berharap, pembangunan rumah layak huni itu dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan menekan angka kemiskinan di Aceh. [*]