320 Siswa Ikut Pendidikan Tamtama TNI AD, Danrindam IM: Proses Penerimaan Gratis

Konten Media Partner
21 April 2021 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Danrindam IM Kolonel Inf Marzuki yang mewakili Pangdam IM secara resmi membuka pendidikan prajurit Tamtama TNI AD Gelombang I Tahun 2021. Foto: Dok. Kodam IM
zoom-in-whitePerbesar
Danrindam IM Kolonel Inf Marzuki yang mewakili Pangdam IM secara resmi membuka pendidikan prajurit Tamtama TNI AD Gelombang I Tahun 2021. Foto: Dok. Kodam IM
ADVERTISEMENT
Sebanyak 320 siswa mulai menjalani pendidikan prajurit Tamtama TNI AD tahun 2021 gelombang pertama pada Rabu (21/4/2021) yang berlangsung di Lapangan Hijau Rindam Iskandar Muda (IM), Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Dimulainya pendidikan militer calon prajurit Tamtama tersebut dibuka oleh Danrindam IM, Kolonel Inf Marzuki yang mewakili Pangdam IM.
ADVERTISEMENT
Pada kesempatan tersebut, Pangdam IM dalam amanatnya yang dibacakan Kolonel Inf Marzuki menyampaikan ucapan selamat datang di lembaga pendidikan Rindam IM kepada siswa yang telah lulus seleksi dan terpilih untuk mengikuti pendidikan pertama Tamtama TNI AD Gelombang I Tahun 2021.
“Upacara pembukaan ini merupakan tanda dimulainya suatu kehidupan baru yang sangat berbeda, dimana prajurit siswa yang sebelumnya terbiasa dengan kehidupan sipil akan beralih memasuki suasana kehidupan militer, diatur dengan berbagai ketentuan yang harus dipatuhi, ditaati dan dilaksanakan,” kata Danrindam IM dalam keterangannya, Rabu (21/4).
Sebanyak 320 siswa mulai menjalani pendidikan prajurit Tamtama TNI AD tahun 2021 gelombang pertama pada Rabu (21/4) di Lapangan Hijau Rindam Iskandar Muda, Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar. Foto: Dok. Kodam IM
Danrindam IM menyampaikan, ada 1.628 peserta yang mendaftar menjadi prajurit Tamtama TNI AD pada gelombang pertama tahun 2021. Namun, setelah melalui berbagai rangkaian seleksi, hanya 320 siswa yang lulus dan mengikuti pendidikan saat ini.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa proses seleksi dan penerimaan calon prajurit Tamtama TNI AD dilakukan dengan bersih dan transparan. “Di Kodam Iskandar Muda, saya menjamin proses penerimaan calon prajurit TNI AD sudah sesuai dengan arahan pimpinan kami. Kita melaksanakannya dengan transparan dan para peserta yang lulus ini benar-benar yang mumpuni dan layak sesuai persyaratan,” sebutnya didampingi Aspers Kasdam IM, Kolonel Inf Vivin Alivianto.
Seperti diketahui, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa saat memberikan pengarahan kepada seluruh orang tua/wali calon Tamtama Prajurit Karir TNI AD Gelombang I tahun 2021 secara virtual pada pada Rabu (24/3) lalu, menyatakan bahwa penerimaan prajurit TNI AD tidak dipungut biaya.
Bahkan, Kasad juga mengimbau kepada orang tua/wali untuk melaporkan hal tersebut ke nomor pengaduan apabila terjadi hal seperti itu.
Upacara pembukaan pendidikan prajurit Tamtama TNI AD Gelombang I Tahun 2021 di Lapangan Hijau Rindam Iskandar Muda, Mata Ie, Kabupaten Aceh Besar, Rabu (21/4). Foto: Dok. Kodam IM
Sementara itu, Danrindam IM dalam keterangannya juga menyampaikan bahwa tiga dari 320 calon prajurit Tamtama asli Aceh berlatar belakang keluarga kurang mampu. Misalnya Aditya Nurahma yang merupakan anak tukang becak dari Kota Langsa, Aceh.
ADVERTISEMENT
Aditya mengaku senang bisa lulus hingga ke tahap pendidikan. Cita-citanya masuk TNI AD karena ingin membanggakan orang tua. "Saya ingin membanggakan kedua orang tua, karena ayah saya tukang becak dan ibu saya ibu rumah tangga,” ujarnya.
“Saya ingin jadi tentara karena saya ingin mengangkat derajat dan martabat orang tua saya. Saya juga hanya anak tukang becak, dan saya yang paling kecil, kakak saya tidak bekerja, abang saya hanya karyawan fotocopy," lanjut Aditya.
Calon prajurit lainnya yang berasal dari keluarga kurang mampu ialah Muhammad Ikhsan dari Desa Punge Ujong, Kota Banda Aceh. Ia mengaku sudah tiga kali mengikuti seleksi prajurit TNI AD dan kali ini baru lulus.
Muhammad Ikhsan tak mampu meluapkan kebahagiaannya karena cita-citanya kini di depan mata. "Saya ingin membahagiakan mama, karena mamak saya tukang sapu di Taman Putroe Phang sampai sekarang. Dua kali saya gagal, dan kemarin ikut lagi, Alhamdulillah lulus," kata Ikhsan.
ADVERTISEMENT
Ikhsan juga mengaku, dia cukup percaya diri ikut seleksi TNI karena menurutnya penerimaan calon prajurit dilakukan secara transparan dan tidak dipungut biaya sepeser pun.
"Saya daftar sendiri, tanya informasi ke Ajen, siapin berkas dan menyiapkan fisik. Semuanya gratis, tidak ada biaya apapun," ujarnya..
Begitu juga dengan Zulhelmi. Remaja asal Pidie ini juga mengaku cukup bahagia. Ia merupakan anak petani yang sudah lama bercita-cita menjadi prajurit TNI AD. “Saya bangga bisa lulus. Saya ingin bahagiakan orang tua," sebutnya. []