4 Tahun Ramli-Banta Pimpin Aceh Barat: Surplus Beras Hingga Ring Road Masa Depan

Konten Media Partner
18 Oktober 2021 17:25 WIB
·
waktu baca 8 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bupati Aceh Barat, Ramli MS (dua kiri) menyerahkan hand tractor kepada petani. Dok. Diskominsa Aceh Barat.
zoom-in-whitePerbesar
Bupati Aceh Barat, Ramli MS (dua kiri) menyerahkan hand tractor kepada petani. Dok. Diskominsa Aceh Barat.
ADVERTISEMENT
Telepon genggam milik Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Aceh Barat, Naswir, medio Agustus 2021 lalu tiba-tiba berdering. Peneleponnya tak lain orang nomor satu Aceh Barat, Ramli Mansur Ali.
ADVERTISEMENT
Naswir sudah paham, jika dihubungi oleh Bupati Aceh Barat, perbincangan akan menjurus seputar urusan pertanian hingga masalah pangan. Termasuk saat Bupati Aceh Barat melihat ada masyarakat di sebuah kecamatan yang belum menanam padi di sawah.
Tak ayal, perhatian besar dalam sektor pertanian dicurahkan Bupati Aceh Barat untuk mendongkrak penghasilan masyarakat. Sebab itu, selama empat tahun kepemimpinan Bupati Ramli MS didampingi oleh Wakil Bupati (almarhum) Banta Puteh Syam, terealisasi sejumlah program yang menyentuh langsung kebutuhan pokok masyarakat. Program-program tersebut direalisasikan sesuai visi-misi yang direncanakan pada Pilkada Aceh Barat tahun 2017 silam.
Pembagian ratusan hand tractor oleh Dinas Pertanian Aceh Barat menjadi program yang dilaksanakan Pemerintah Ramli MS-Banta Puteh Syam untuk menunjang peningkatan pendapatan masyarakat. Hand traktor yang telah dibagikan itu diharapkan dapat membantu para petani. Untuk sekali turun sawah, satu unit hand traktor mampu membajak seluas 15 hektar sawah. Selain untuk membajak sawah, Hand Traktor juga dapat dimanfaatkan masyarakat untuk membajak lahan pertanian, menanam jagung.
ADVERTISEMENT
Naswir menyebutkan, hingga 4 tahun kepemimpinan Ramli MS-Banta Puteh Syam, sebanyak 879 hand traktor telah dibagikan pada masyarakat. Namun, jumlah ini masih akan meningkat, mengingat hingga dipenghujung kepemimpinan Ramli MS-Banta Puteh Syam, Pemerintah Aceh Barat masih menargetkan 1.000 hand tractor dibagikan kepada para petani.
Selain program hand tractor, upaya Pemerintah Aceh Barat untuk menekan pengeluaran masyarakat serta meningkatan hasil pertanian juga dilakukan melalui pembagian pupuk gratis. Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) tahun 2021 ini, tercatat sebanyak 279 ton pupuk dibagikan kepada petani.
Di samping itu, pemerintah Ramli MS juga membina 600 kelompok tani yang tersebar di 12 Kecamatan se-Aceh Barat. Untuk satu kelompok tani ini, jumlah anggotanya terdiri atas 20 hingga 25 orang, itu artinya ada 12 ribu petani yang dibina oleh Pemerintah Ramli MS-Banta Puteh Syam. Jumlah ini belum termasuk ratusan penyuluh yang diturunkan ke lapangan guna memberikan penjelasan-penjelasan pada petani yang ada di Aceh Barat.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh Barat di bawah Ramli MS juga membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung pertanian di Aceh Barat. Selain membebaskan tanah masyarakat untuk pembangunan irigasi Lhok Guci, juga telah membangun jaringan irigasi lainnya, baik itu melalui Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura maupun melalui Dinas PUPR.
Sedikitnya, PUPR Aceh Barat telah membangun dan memelihara jaringan irigasi sepanjang 3.481 meter. Sedangkan Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura telah merealisasikan irigasi air tanah dalam, jaringan irigasi tersier, pembangunan embung, dan pompa air.
Berkat kerja keras yang dilakukan oleh pasangan Ramli MS-Banta Puteh Syam, hasil panen padi di Bumi Teuku Umar ini cukup melimpah melebihi kebutuhan kosumsi untuk total jumlah penduduk Aceh Barat.
Sesuai data yang diterbitkan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Aceh Barat pada tahun 2020, produksi padi Aceh Barat tahun 2020 mencapai 137.478,98 ton dan produk beras sebanyak 77.329 ton.
ADVERTISEMENT
Dari jumlah produksi beras ini, terdapat surplus beras di Aceh Barat sebanyak 49.506 ton. Surplus beras ini dihitung berdasarkan selisih antara jumlah panen dalam setahun dengan konsumsi seluruh penduduk (dalam ton) selama setahun.
Jika data nasional menyebutkan konsumsi beras sebanyak 124 kilogram per kapita per tahun, maka Aceh Barat menghitungnya sebanyak 140 kilogram per kapita per tahun. Sehingga total kebutuhan beras untuk jumlah penduduk sebanyak 198.736 jiwa di Aceh Barat adalah sebesar 27.823 ton.
Irigasi Lhok Guci di Aceh Barat. Foto: Humas Aceh
Sektor kelautan dan perikanan juga tak kalah seriusnya Pemerintah Ramli-Banta. Data Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Barat, telah merealisasikan sejumlah program pengembangan budidaya ikan. Bahkan, sejak 2018-2021 Pemerintah Aceh Barat telah menyalurkan bibit ikan 2,3 juta ekor lebih.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Ramli-Banta juga melakukan terobosan pengembangan sumber daya manusia. Jumlahnya mencapai ratusan masyarakat Aceh Barat telah dilatih untuk peningkatan kapasitas petani pembudidaya ikan. Berbagai bantuan Pemerintah Aceh Barat juga telah disalurkan kepada masyarakat, seperti sampan, kapal 1 hingga 3 Gross Tonnage (GT), alat tangkap tradisional serta bantuan lain yang menyentuh langsung terhadap kebutuhan masyarakat.

Ring Road Masa Depan Aceh Barat

Infrastuktur andalan yang dibangun Pemerintah Aceh Barat di masa kepemimpinan Ramli-Banta adalah jalan lingkar atau lazim disebut ring road. Proyek ini bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sektor pendidikan dan kesehatan, sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi di Bumi Teuku Umar, khususnya masyarakat di pedalaman, karena ruas ring road itu membuka akses ke lahan-lahan perkebunan dan pertanian di pedalaman Aceh Barat.
ADVERTISEMENT
Ramli MS seriun mengawal proyek tersebut, bahkan tak segan untuk turun langsung ke lapangan melihat proses serta mengantisipasi kendala seperti pada Sabtu (28/8) lalu. Ramli didampingi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Hamdan dan Dahlan serta Kepala Dinas PUPR, Dr. Kurdi, melihat langsung sejumlah pembangunan jalan dan jembatan di ruas ring road yang membelah pedalaman Aceh Barat itu.
Bupati Aceh Barat yang terkenal dengan semboyan “ta bangun gampong ka teuntee maju kota ini”, yakin bahwa pembangunan ekonomi dari pedalaman akan memberikan multiefek. Sehingga dengan membuka akses jalan, hasil pertanian dan perkebunan dari desa akan mudah dibawa ke kawasan perkotaan. Ini tentu memberi manfaat bagi penduduk yang ada di desa maupun di kota.
ADVERTISEMENT
Ruas ring road Aceh Barat yang digagas oleh Bupati Aceh Barat periode 2017-2022 ini, memiliki panjang 156.10 kilometer. Ring road ini menghubungkan wilayah-wilayah bagian luar dalam Kabupaten Aceh Barat. Tujuan pembangunannya tak lain untuk meningkatkan konektivitas antar wilayah, terutama wilayah yang selama ini relatif terisolir akibat belum ada atau kurang baiknya jalan penghubung.
Bupati Ramli meninjau pembangunan jalan Ring Road. Foto: Diskominsa Aceh Barat
Ring road Aceh Barat ini dimulai dari Teupin Peuraho-Pasi Mali, Kecamatan Arongan Lambalek. Letaknya paling barat menuju ke arah utara dan timur, melewati Kecamatan Woyla Barat, Woyla, Sungai Mas, Woyla Timur, Panton Reu, Pante Ceureumen, Kaway XVI, dan berakhir di Kecamatan Meureubo, sebagai kecamatan berada pada sisi timur, Kabupaten Aceh Barat.
Berdasarkan kewenangan penanganan ring road, terdapat jalan di bawah wewenang Provinsi Aceh sepanjang 22,47 kilometer. Sisanya, yakni jalan lingkar sepanjang 133,63 kilometer, merupakan kewenangan Kabupaten Aceh Barat
ADVERTISEMENT
Dari total tersebut, telah selesai diaspal sebanyak 77,98 persen, yang masih berupa kerikil sebesar 19,35 persen dan kondisi yang masih berupa jalan tanah namun bisa dilalui kenderaan hingga September tahun 2021, hanya 3,57 persen lagi.
Ramli MS optimis, pada akhir program Pemerintah Aceh Barat periode 2017-2022, seluruh ruas ring road dapat terkoneksi dengan baik untuk menghubungkan antar desa, antar kecamatan serta terkoneksi dengan jalan provinsi dan nasional. “Pada akhirnya, jalan ring road diharapkan itu dapat meringkas jarak tempuh masyarakat Aceh Barat yang ingin berpergian,” harap Ramli.

Infrastruktur Dibangun, SDM Dayah Dikuatkan

Pemerintah Kabupaten Aceh Barat di bawah kepemimpinan Ramli MS, tidak hanya memprioritaskan pembangunan infrastruktur serta peningkatan produksi padi hingga surplus. Bupati juga menaruh perhatian yang cukup serius di sektor agama. Melalui dinas terkait, Pemerintah Aceh Barat menggelontorkan sejumlah program unggulannya
ADVERTISEMENT
Dayah sebagai lembaga Pendidikan terpadu dan tradisional berkomitmen sebagai lembaga pendidikan tafaqquh fiddin, telah memberikan peran penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang islami. Dengan indikator, selalu memiliki kemantapan akidah dan kedalaman spiritual, keagungan akhlak dan moral, keluasaan ilmu pengetahuan, siap berkompetisi dalam era global dengan kesiapan hidup pada masa sekarang dan mendatang.
Program yang dimaksud berupa pembinaan dan penguatan bidang keagamaan, seperti pembentukan Kampung Muslimin, penertiban masyarakat yang tidak berpakaian sesuai syariat Islam, pengalokasian anggaran bantuan langsung pada guru-guru dayah, bantuan Pendidikan untuk santri menempatkan tenaga pengajar dari dayah untuk sekolah-sekolah umum di Kabupaten Aceh Barat.
Dk. Diskominsa Aceh Barat
Pada tahun ini, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pendidikan Dayah telah mengucurkan insentif kepada guru dayah sebesar Rp 1 juta per bulan. Sehingga serapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Kabupaten (APBK) Aceh Barat tahun 2021 mencapai hampir Rp 1 miliar yang dialokasikan untuk sebanyak 80 guru dayah.
ADVERTISEMENT
Perhatian Pemerintah Kabupaten Aceh Barat terhadap pengembangan dayah tidak hanya melalui peningkatan kesejahteraan guru dayah saja. Pemerintah Aceh Barat juga membangun sejumlah infrastruktur untuk mendukung proses pembelajaran di pesantren yang ada di Aceh Barat.
Bangunan infrastruktur dimaksud meliputi pembangunan bilik-bilik santri, balee seumeubeut (balai mengaji) dan penambahan tempat mandi, cuci, kakus (MCK) plus. Sehingga, pada tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Aceh Barat melalui Dinas Pendidikan Dayah, menyiapkan anggaran sebesar Rp 8,5 miliar untuk kebutuhan pendanaan infrastruktur dayah di Bumi Teuku Umar itu.
Pemerintah Ramli MS juga mengalokasikan anggaran untuk pembangunan sarana dan prasarana Lembaga Pengembangan Tilawatil Qur'an (LPTQ). Serta memberikan insentif pada 140 pengajar pendidikan Quran (TPQ).
Selain itu, Pemerintah Aceh Barat juga melakukan pembinaan bakat bagi para santri agar skill mereka semakin terasah. Pembinaan bakat santri dilakukan melalui pelatihan bagi santri-santri di bidang kaligrafi, pelatihan jurnalistik, penulisan standarisasi Arab Jawi, seminar bakat santri dan bakat kepemimpinan santri, serta pengembangan kreatifitas dan inovasi santri milenial, di samping itu juga diadakan seleksi baca kitab kuning.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, untuk penguatan bidang agama para guru dayah di Aceh Barat, Pemerintah Ramli MS ikut melaksanakan Musyawarah Ulama Dayah Aceh Barat (MUDAB) dengan melibatkan seratusan ulama se-Aceh Barat. Agenda ini menjadi agenda rutin Ramli MS dengan para ulama. Di samping itu, Pemerintah Kabupaten Aceh Barat bersama guru-guru pesantren membuat kurikulum muatan lokal.
Dalam rangka penguatan eksistensi pendidikan dayah di Aceh Barat, Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh Barat, Zulkifli, menyampaikan pesan Bupati Ramli MS pada pejabat dinas terkait, agar mempertimbangkan aspirasi guru-guru dayah dalam setiap program yang diusulkan. Harapannya agar sejumlah program untuk direalisasikan bermanfaat sesuai keinginan dan kebutuhan guru-guru di dayah. [*]
Suasana zikir akbar di Aceh Barat. Foto: Diskominsa Aceh Barat