5 Kasus Baru COVID-19 di Aceh Terjangkit dari 2 Pasien Sebelumnya

Konten Media Partner
14 Juni 2020 22:43 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas medis di Aceh saat melakukan pemeriksaan swab, Kamis (4/6). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Petugas medis di Aceh saat melakukan pemeriksaan swab, Kamis (4/6). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh menemukan lima kasus baru infeksi virus corona. Tambahan 5 kasus baru ini didapat dari penelusuran orang kontak dekat pasangan suami-istri yang positif COVID-19 di Aceh sebelumnya, masing-masing berinisial MS (42) dan DL ( 41), warga Kota Lhokseumawe.
ADVERTISEMENT
Dengan tambahan 5 kasus pada hari ini, Minggu (14/6), sehingga total positif COVID-19 di Aceh menjadi 27 kasus. Dari 27 kasus sampai saat ini, 19 orang di antaranya telah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia pada 23 Maret lalu.
"Kelima kasus baru COVID-19 masing-masing berinisial YI (13), MH (14), JH (16), dan RS (63) dari Kota Lhokseumawe. Sedangkan satu orang lainnya, SH (45) merupakan warga Aceh Utara," ujar Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani, dalam keterangannya, Minggu malam.
Pria yang akrab disapa SAG itu menjelaskan, kelimanya terdiri dari anak, saudara ipar, dan mertua dari suami-istri, MS dan DL, yang sedang diisolasi di Rumah Sakit Umum Daerah Cut Meutia (RSUDCM), Lhokseumawe.
ADVERTISEMENT
"Kelimanya akan diisolasi di RSUDCM besok pagi untuk perawatan dan pemantauan lebih lanjut," kata SAG.
Ia menyebut, MS dan DL merupakan pasien positif COVID-19 tanpa gejala atau biasa disebut OTG. Pasangan itu diketahui positif terinfeksi virus corona berawal dari rapid test mandiri yang hasilnya reaktif. Sehingga dilanjutkan dengan swab lendir tenggorokan dan hidungnya.
Jubir Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG. Foto: Suparta/acehkini
Menurutnya, hasil pemeriksaan swab dengan sistem real time polymerase chain reaction (RT-PCR) Laboratorium Penyakit Infeksi Universitas Syiah Kuala (Usyiah), diketahui pasangan itu positif COVID-19 pada Rabu, 10 Juni 2020.
Menyikapi dua OTG yang positif COVID-19 tersebut, kata SAG, Tim Surveilens Gugus Tugas COVID-19 mengambil swab 23 orang yang memiliki kontak langsung dengan MS atau DL, anggota keluarga dan teman dekatnya pada 12 Juni. Spesimen swab itu kemudian dikirim ke Balai Litbangkes Aceh di Lambaro, Aceh Besar.
ADVERTISEMENT
"Hasil pemeriksaan RT-PCR ternyata 5 orang terkonfirmasi positif COVID-19, dan kelimanya memiliki hubungan keluarga dengan pasangan suami-istri tersebut," sebutnya.
"Tim Surveilans Gugus Tugas COVID-19 juga tengah menelusuri lebih lanjut riwayat terpapar virus corona MS maupun DL. Ada informasi MS atau DL pernah ke Medan, namun sedang didalami akurasi informasi itu lebih rinci, seperti waktu pergi dan kembali ke Kota Lhokseumawe," sambung SAG.
Kasus COVID-19 Jadi 27
Lebih lanjut, SAG menyampaikan kondisi terakhir percepatan penanganan COVID-19 oleh Gugus Tugas Pemerintah Aceh dan kabupaten/kota per Minggu (14/6) pukul 15.00 WIB.
"Bila kemarin masih tercatat 22 kasus positif COVID-19 di Aceh, hari ini menjadi 27 kasus. Rinciannya, 2 orang dalam perawatan di rumah sakit rujukan COVID-19 dan akan dirujuk 5 orang lagi, Senin (15/6). 18 orang sudah sembuh, dan 1 orang meninggal dunia pada 23 Maret 2020," ujar SAG.
Update data COVID-19 Aceh per Minggu (14/6) pukul 15.00 WIB di laman resmi Dinas Kesehatan Aceh.
Ia menambahkan, sementara jumlah Orang Dalam Pemantauan (ODP) di seluruh Aceh hari ini bertambah 12 menjadi 2.217 orang. "ODP dalam pemantauan Gugus Tugas COVID-19 sebanyak 158 orang. Sedangkan sebanyak 2.059 orang telah selesai menjalani masa isolasi secara mandiri, selama 14 hari," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Adapun jumlah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Aceh saat ini, sebut SAG, sebanyak 115 orang. Ia merincikan, PDP yang sedang dirawat dilaporkan sebanyak 2 orang, sudah sembuh 112 orang, dan meninggal dunia sebanyak 1 orang pada Maret 2020 lalu.
"Kami ingatkan, selain ada ODP, PDP, dan COVID-19, di sekitar kita kemungkinan juga ada OTG yang berpotensi menularkan. Tak perlu panik menyikapinya, melainkan tetap jaga jarak fisik minimal satu meter, kenakan masker, dan cuci tangan sesering mungkin," kata SAG.