Dinas Peternakan Aceh Ikut Kelola Ayam Petelur

Konten Media Partner
28 Februari 2020 8:39 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Telur ayam hasil dari kandang di Blang Bintang, Aceh Besar. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Telur ayam hasil dari kandang di Blang Bintang, Aceh Besar. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Sedikitnya 1,8 juta butir telur ayam dikonsumsi oleh sekitar 5,3 juta jiwa penduduk Aceh setiap harinya. Dari total konsumsi itu, lebih 70 persen dipasok dari luar, sisanya telah diproduksi di Aceh.
ADVERTISEMENT
Memenuhi kebutuhan telur ayam, Dinas Peternakan Aceh melalui UPTD Balai Ternak Non-Ruminansia ikut mengelola peternakan ayam petelur di Aceh. Dari industri yang dikelola pemerintah, saat ini baru mampu menghasilkan sekitar 20 ribu butir telur ayam perharinya.
Salah satu lokasi industri peternakan ayam petelur yang dibangun pemerintah ini terletak di Blang Bintang, Aceh Besar.
Kandang ayam petelur di Aceh Besar. Foto: Suparta/acehkini
Febi Laurina, Kasi Produksi dan Pengelolaan Ternak Non-Ruminansia Dinas Peternakan Aceh menjelaskan, dari 20 kandang yang ada di Blang Bintang, saat ini hanya terisi 7 kandang. Masing-masing kandang terdapat sekitar 5.000 ayam petelur. “Rencananya pertengahan tahun nanti, semua kandang akan terisi,” jelas Febi, Kamis (27/2).
Saat ini, ayam di kandang Blang Bintang dalam posisi usia afkir. Selain di sana, mereka juga mengelola kandang di Sare, Aceh Besar.
ADVERTISEMENT
Feby menjelaskan, telur-telur dari kandang pemerintah ini khusus dijual pada masyarakat, salah satunya melalui operasi pasar. “Harganya mengikuti harga pasar, tetapi kita tetap lebih murah. Saat ini kita jual Rp 36 ribu per papannya,” katanya. []
Memungut telur ayam dari kandang. Foto: Suparta/acehkini