8 Santri Aceh Lulus Seleksi Beasiswa PBSB Kemenag

Konten Media Partner
4 Juli 2019 13:31 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kakanwil Kemenag Aceh M Daud Pakeh saat memantau pelaksanaan tes seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi berbasi komputer di Aceh. Foto: Dok. Kemenag Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Kakanwil Kemenag Aceh M Daud Pakeh saat memantau pelaksanaan tes seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi berbasi komputer di Aceh. Foto: Dok. Kemenag Aceh
ADVERTISEMENT
Sebanyak 8 santri Aceh dinyatakan lulus seleksi Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) 2019 Kementerian Agama. Hal ini sesuai pengumuman kelulusan yang dikeluarkan Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag pada 2 Juli 2019.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan pengumuman nomor R-8/DJ.I/Dt.I.V/HM.01/07/2019, peserta yang dinyatakan lulus seleksi PBSB 2019 wajib melakukan konfirmasi kesediaan paling lambat 3 hari setelah pengumuman pada 2 Juli 2019 melalui nomor kontak pengelola PBSB di masing-masing Perguruan Tinggi Mitra.
Kepala Kantor Wilyah Kemenag Aceh, M Daud Pakeh, menyebutkan mereka yang dinyatakan lulus seleksi tersebut berhak untuk mengikuti pendidikan di sejumlah perguruan tinggi dan Mahad Aly dalam negeri yang telah ditentukan.
Untuk itu, dia meminta kepada delapan santri tersebut mempersiapkan semua berkas dan dokumen yang diperlukan untuk pendaftaran ulang sesuai persyaratan. "Bila ada hal-hal yang ingin ditanyakan atau berkonsultasi dapat berhubungan dengan Bidang Pondok Pesantren di Kanwil Kemenag Aceh," ujarnya, Kamis (4/7).
Daud Pakeh juga menyampaikan ucapkan selamat kepada kedelapan santri Aceh yang telah dinyatakan lulus beasiswa PBSB Kemenag 2019. "Selamat kepada anak-anak kami yang telah dinyatakan lulus, kalian adalah yang terbaik di antara yang baik, tetap istikamah belajar dan jadilah teladan di tengah beragamnya budaya se-Indonesia ketika anak-anak kami mulai pendidikan nanti, dimana santri dari berbagai daerah akan belajar bersama di perguruan tinggi tempat anak-anak kami lulus," tuturnya.
Ujian seleksi PBSB 2019 di Aceh diikuti 304 santri. Foto: Dok. Kemenag Aceh
Di sisi lain, kepada delapan santri itu ia juga berpesan supaya menjaga amanah orang tua dan guru. "Orang tua dan guru adalah orang yang telah mendidik anak-anak kami selama ini, jaga amanah mereka dengan baik yaitu melalui belajar dan memberikan prestasi terbaik serta menjaga diri dari hal-hal yang negatif," pesan Kakanwil Kemenag Aceh.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya para santri tersebut telah mengikuti ujian PBSB 2019 berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) yang digelar serentak di seluruh Indonesia pada 18 Juni 2019. Tes itu berlangsung dalam lima sesi mulai dari tes potensi akadamik, tes bahasa dan kepesantrenan, tes kemampuan bidang studi, tes tahfiz Alquran dan juga tes membaca kitab kuning.
Daud Pakeh menyampaikan, untuk wilayah Aceh pada seleksi PBSB tahun ini diikuti 304 santri. Adapun secara keseluruhan seleksi PBSB tahun ini diikuti oleh 4.160 santri secara serentak di 34 provinsi.
Berikut delapan santri Aceh dan program studi pada perguruan tinggi yang dinyatakan lulus:
1. Dinah Fadhilah dari Madrasah Ulumul Qur'an lulus di program studi Kesehatan Masyarakat pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
ADVERTISEMENT
2. Hani Uliya Pasya dari Jabal Nur lulus di program studi Pendidikan Dokter pada UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Septiana Melala Gayo dari MA Ruhul Islam Anak Bangsa lulus di program studi Ilmu Hadis pada UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
4. Afifah Mulya Alamsyah dari Madrasah Ulumul Qur'an, lulus di program studi Ilmu Falak di UIN Walisongo Semarang.
5. M Ruful Athfal dari MA Ruhul Islam Anak Bangsa, lulus di program studi Pengembangan Masyarakat Islam di UIN Sunan Ampel Surabaya.
6. Muhammad Hafidz dari Dayah Insan Qur'ani, lulus di program studi Akuntansi pada UIN Maulana Malik Ibrahim Malang.
7. Husnan, dari Misbahul Ulum, lulus di program studi Teknik Informatika pada Institut Teknologi 10 November Surabaya.
ADVERTISEMENT
8. Rizka Zahara, dari Dayah Jeumala Amal, lulus di perguruan tinggi Mahad Aly Hasyim Asyary Jombang.[]
Reporter: Husaini