Aceh Jaya dan Pidie Kembali Zona Oranye Corona

Konten Media Partner
17 Februari 2021 11:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Seorang ibu memakaikan masker kepada anaknya saat masuk sekolah. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Seorang ibu memakaikan masker kepada anaknya saat masuk sekolah. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Kabupaten Aceh Jaya dan Kabupaten Pidie kembali masuk dalam zona oranye atau risiko sedang penyebaran corona di Aceh. Demikian data terbaru yang dirilis Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Nasional.
ADVERTISEMENT
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG, menyampaikan dengan masuknya Aceh Jaya dan Pidie ke zona oranye, berarti daerah berzona kuning atau risiko rendah berkurang. Tidak ada wilayah berzona merah.
“Saat ini zona kuning menjadi 11 kabupaten/kota, dan zona oranye menjadi 12 kabupaten/kota,” katanya, Rabu (17/2/2021).
Wilayah dengan zona kuning adalah; Aceh Timur, Aceh Tenggara, Aceh Tengah, Aceh Utara, Bireuen, Pidie Jaya, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Simeulue, dan Kabupaten Aceh Singkil.
Sedangkan zona oranye adalah; Aceh Jaya, Pidie, Aceh Barat, Aceh Besar, Gayo Lues, Aceh Tamiang, Benar Meriah, Kota Subulussalam, Sabang, Banda Aceh, Lhokseumawe, dan Kota Langsa.
SAG menjelaskan, peta zonasi risiko merupakan hasil pembotan skor terhadap indikator epidemiologi, indikator surveilans kesehatan masyarakat, dan indikatior pelayanan kesehatan, di suatu daerah. Setiap indikator ada sub-sub indikatornya, seperti jumlah kasus positif COVID-19, jumlah penderita yang sembuh, dan jumlah kasus meninggal dunia.
ADVERTISEMENT
Satgas COVID-19 kabupaten/kota diharapkan dapat mempelajari indikator-indikator yang dinilai pada laman “Bersatu Melawan COVID-19”, dan kemudian melakukan intervensi-intervensi program yang tepat. Peta Zonasi risiko atau zona warna tersebut dibuat sebagai navigasi bagi para pihak dalam membuat kebijakan dan kegiatan yang berbasis data.
Tetapi, lanjutnya, intervensi pemerintah kabupaten/kota melalui Satgas semata tidaklah cukup, perlu pelibatan dan keterlibatan setiap komponen masyarakat. Perilaku keseharian setiap orang harus menutup celah atau ruang gerak virus corona, sehingga tidak leluasa berpindah dari satu orang kepada orang yang lain.
“Kita berharap, intervensi program kegiatan oleh Satgas yang ditunjang dengan perilaku masyarakat yang menghambat pergerakan virus corona, sehingga zonasi warna di Aceh kian baik pada minggu depan,” tutur SAG.
ADVERTISEMENT

Kasus Kumulatif Corona

Saifullah Abdulgani melaporkan, dalam dua hari terakhir tidak tercatat penambahan kasus positif baru, kasus sembuh, dan kasus meninggal dunia.
Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 secara akumulatif saat ini tercatat 9.403 orang. Penderita COVID-19 yang masih dirawat di Aceh sebanyak 1.284 orang, yang sudah sembuh secara akumulatif sudah mencapai 7.739 orang, dan 380 orang dilaporkan meninggal dunia. []