Aceh Sepekan: Kasus COVID-19 Melesat Hingga Dugaan Mesum Polisi Syariat Islam

Konten Media Partner
15 Juni 2020 12:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengambilan sampel untuk tes swab warga di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pengambilan sampel untuk tes swab warga di Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Pekan lalu, terjadi penambahan besar kasus positif COVID-19 di Aceh, setelah lama tidak ditemukan warga terjangkit virus corona. Berawal dari pasangan suami istri yang dinyatakan positif pada Rabu (10/6), hingga 5 anggota keluarga mengalami hal sama.
ADVERTISEMENT
Penambahan 5 kasus positif COVID-19 berdasarkan hasil swab yang diumumkan Minggu (14/6) menjadi perhatian khusus oleh warga Aceh, dan mewarnai isu di media massa dan media sosial.
Selain isu tersebut, publik Aceh juga dikejutkan dengan kasus Polisi Syariat perempuan di Aceh Singkil yang ditangkap warga saat sedang berduaan dengan suami orang lain. Kasus ini sedang ditangani Satpol PP dan Wilayatul Hisbah (Polisi Syariat) Kabupaten Aceh Singkil.
Beberapa berita yang menjadi perhatian publik lainnya adalah kasus penggranatan di rumah anggota DPRK Aceh Barat, dan anak yang tega membunuh ibunya karena hal sepele.
Berikut rangkuman berita acehkini pekan lalu, yang dikunjugi banyak pembaca:

Rumah Anggota Legislatif Aceh Barat Dilempari Granat

Rumah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Ahmad Yani, diduga digranat orang tak dikenal pada Senin (8/6) dinihari. Tidak ada korban jiwa akibat kejadian itu. Polisi masih menyelidiki kasus tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saat itu terdengar suara ledakan yang sangat besar hingga membangunkan pemilik rumah dan tetangga sekitar lokasi kejadian," kata Kombes Agus Sarjito, Direktur Direktorat Kriminal Umum Kepolisian Daerah Aceh.

Bunuh Ibu Gara-gara Rp 20 Ribu

Seorang pria berinisial M (35 tahun) tega membunuh ibu kandungnya, Fatimah (65 tahun) di Kecamatan Tanah Jambo Aye, Kabupaten Aceh Utara, Aceh, Senin (8/6).
Persoalannya sepele, diduga karena ibunya menolak memberikan uang Rp 20 ribu, yang diminta pelaku. "Kasus ini masih dilakukan penyelidikan mendalam, dan tersangka sudah diamankan di Polres Aceh Utara," ujar Rustam Nawawi, Kepala Satuan Satuan Reserse Kriminal Kepolisian Resor Aceh Utara.

Bantuan Komunitas Tionghoa Ditolak RS di Aceh Timur

Bantuan Alat Pelindung Diri (APD) penanganan COVID-19 dari sebuah lembaga sosial Komunitas Tionghoa ditolak ketika hendak diserahkan ke Rumah Sakit (RS) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh. Penolakan karena paramedis dan warga yang berada di rumah sakit telanjur risau melihat kedatangan mereka.
ADVERTISEMENT
Direktur Rumah Sakit Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, dr Darma Widya, mengatakan paramedis dan warga di sana cemas lantaran mereka datang dari zona merah COVID-19: Medan, Sumatera Utara. Sementara Aceh Timur termasuk zona hijau.

Polisi Syariat Perempuan Ditangkap Warga Saat Berduaan dengan Suami Orang

Seorang perempuan anggota Wilayatul Hisbah atau polisi syariat di Kabupaten Aceh Singkil, Aceh, tepergok warga sedang berduaan bersama seorang pria yang memiliki istri. Keduanya kemudian dinikahkan warga sebagai bentuk penyelesaian perkara secara adat desa.
"Kalau memang nantinya dia terbukti sudah melakukan zina, ini tidak boleh diselesaikan secara adat, kita akan proses dengan hukum Qanun Jinayat," kata Ahmad Yani, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) Aceh Singkil.
ADVERTISEMENT

Positif COVID-19 di Aceh Melesat

Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Pemerintah Aceh menemukan 5 kasus baru, didapat dari penelusuran orang kontak dekat pasangan suami-istri yang positif COVID-19 di Aceh sebelumnya.
Dengan tambahan 5 kasus pada Minggu (14/6), total positif COVID-19 di Aceh menjadi 27 kasus. Sebanyak 19 orang di antaranya telah dinyatakan sembuh, dan 1 orang meninggal dunia pada 23 Maret lalu.