Aceh Tenggara Diterjang Banjir Bandang, Lumpur Genangi Rumah Warga

Konten Media Partner
15 Mei 2022 8:49 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Banjir bandang melanda Aceh Tenggara. Foto: Dok. Ayub Ibrahim
zoom-in-whitePerbesar
Banjir bandang melanda Aceh Tenggara. Foto: Dok. Ayub Ibrahim
ADVERTISEMENT
Bencana banjir bandang kembali melanda sebagian wilayah Aceh Tenggara disebabkan tingginya curah hujan pada Sabtu (15/5/2022). Hal ini menyebabkan tanggul penahan debit air di Sungai Lawe Kinga dan Sungai Lawe Pasar, jebol sekitar pukul 19.00 WIB. Air dan Lumpur meluap ke badan jalan hingga permukiman warga.
ADVERTISEMENT
Laporan sementara Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Tenggara menyebutkan, banjir merendam delapan Desa di empat Kecamatan meliputi; Desa Lawe Hijo, Desa Kuning 1, Desa Kuning 2 dan Desa Pinding yang berada di Kecamatan Bambel. Selanjutnya Desa Pasar Puntung (Kecamatan Semadam), Desa Lawe Loning (Kecamatan Babul Makmur), dan Desa Lawe Dua, Desa Sebudi Jaya (Kecamatan Bukit Tusam).
Sungai yang meluap membawa air berlumpur dilaporkan terjadi pada Pukul 22.25 WIB, juga merendam Jalan Nasional Kutacane-Medan di Desa Kuning 1, sehingga akses jalan sempat tidak dilalui karena ketinggian air mencapai 90 sentimeter.
Pengulu Desa (kepala desa) Pasar Puntung, Ayub Ibrahim saat di konfirmasi acehkini, menyebutkan pada Minggu (15/5) dini hari, banjir telah berangsur surut di desanya. "Ada beberapa rumah warga di desa Pasar Puntung yang terendam. Banjir sudah berangsur surut dan warga sudah mulai membersihkan, Alhamdulillah tidak ada yang parah," jelasnya.
Lumpur dari banjir bandang mengenangi permukiman. Foto: Dok. Ayub Ibrahim
Menurutnya, banjir bandang ini merupakan banjir yang ketiga kali sepanjang 2022. Ayub menjelaskan sungai yang berada di desanya sudah selayaknya dilakukan normalisasi untuk mencegah hal serupa terulang.
ADVERTISEMENT
Dia mengaku sudah berupaya untuk menyampaikan secara langsung kepada pemerintah setempat. namun hingga saat ini, normalisasi sungai belum terwujud. "Di setiap Musrembang tingkat kecamatan, sudah berulang kali kami sampaikan, harapan kita semoga pemerintah daerah agar segera menormalisasi sepanjang lima kilometer aliran sungai dan meninggikan jembatan agar laju air tidak terhambat," tutupnya. [] Yudiansyah