Aceh Tingkatkan Kerja Sama Produksi Kopi

Konten Media Partner
25 September 2019 11:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi pohon kopi di Aceh Tengah. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi pohon kopi di Aceh Tengah. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh bersama Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia membahas kerja sama peningkatan kualitas dan produksi tanaman kopi dan kakao di Aceh. Kegiatan tersebut bagian dari program Food System, Land Use and Restoration (Folur).
ADVERTISEMENT
Membahas kerja sama tersebut, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengadakan pertemuan langsung dengan perwakilan Kementrian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia, di rumah dinasnya, Banda Aceh, Selasa, (24/9). “Program itu akan sangat bermanfaat bagi para petani kopi dan kakao demi meningkatkan kesejahteraannya,” kata Nova.
Nova menuturkan, kopi Aceh sudah tidak diragukan lagi kualitasnya. Hanya saja, saat ini masih terkendala pada tingkat produktivitasnya. Jumlah produksi sering tidak dapat memenuhi jumlah permintaan konsumsi. Bahkan untuk pemenuhan permintaan kopi Arabika di Banda Aceh saja, para petani sudah kewalahan. “Produktivitas kopi Aceh kalah jauh dibandingkan dengan Vietnam,” katanya.
Karenanya, Plt Gubernur Aceh meminta Kemenko Perekonomian RI dapat membantu para petani kopi di Aceh, untuk melakukan inovasi dan terobosan besar. Selain itu, ia juga meminta adanya pembukaan perkebunan kopi HGU oleh para investor demi mendongkrak jumlah produksi kopi Aceh.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat senang bila program ini lebih inovatif, dan yang terpenting adalah nilai jual petani itu dapat lebih baik,” kata Nova.
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah (pakai peci) dalam pertemuan dengan perwakilan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia. Foto: Humas Aceh
Pemerintah Aceh berharap ada inovasi baru dalam pengelolaan perkebunan yang ramah lingkungan. Selain dapat membawa kesejahteraan bagi manusia, juga tidak mengganggu kehidupan ekosistem lainnya. Nova memastikan memberikan dukungan untuk keberlanjutan program ini.
Sementara itu, Asisten Deputi Agribisnis Kemenko Perekonomian Indonesia, Yuli Sri Wilanti, mengatakan pihaknya sedang mempersiapkan pelaksanaan program Folur yang akan dilakukan di tahun 2021. Program tersebut, kata dia, merupakan program pemerintah pusat untuk membantu pengelolaan dan pemanfaatan lahan demi meningkatnya produktivitas petani. “Aceh salah satu provinsi yang menjadi target kita, di mana salah satu komoditas unggulannya adalah kopi,” kata Yuli.
ADVERTISEMENT
Program Manager for NRM UNDP, Iwan Kurniawan, menjelaskan program Folur itu dilaksanakan untuk meningkatkan potensi sumber daya alam yang dimiliki setiap daerah. Tujuannya, adalah peningkatan produktivitas komoditas melalui pengoptimalan lahan secara produktif.
Secara general, program ini dijalankan untuk pemanfaatan lahan yang berkelanjutan dalam menjamin sistem produksi pangan. Komoditas difokuskan adalah kelapa sawit, kopi, kakao dan padi. “Untuk Aceh, fokus pada pengelolaan lahan produksi kopi dan kakao,” katanya.
Pengelolaan komoditas kopi akan difokuskan di dua kabupaten, yakni Aceh Tengah dan Bener Meriah sebagai lumbung produksi kopi Aceh. Sementara kakao akan difokuskan di kabupaten Pidie Jaya. []
Reporter: Adi W