Acehkini Jalan-jalan: Aneka Pohon dan Bunga Keren di Seoul Botanical Garden

Konten Media Partner
28 November 2020 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Ragam bunga dan pohon-pohon unik terpajang di Seoul Botanical Garden, sebuah taman baru yang ramai dikunjungi turis dan warga Korea Selatan untuk wisata.
Seoul Botanical Garden. Foto: Khiththati/acehkini
Pintu masuk. Foto: Khiththati/acehkini
Awal November 2020 lalu, saat mencari informasi tentang taman-taman cantik di Seoul, Korea Selatan, acehkini menemukan sebuah rumah kaca dengan desain yang menarik dan memiliki varian ragam tumbuhan unik. Ada beruang pink yang sedang mengintip ke dalamnya.
ADVERTISEMENT
Penasaran ingin melihat, saya mengajak Yui, seorang teman dari Jepang untuk ikut jalan-jalan bersama. Atrean sudah panjang sore itu, pengunjung diwajibkan menjaga jarak, scan barcode dan periksa suhu badan sebelum masuk. Tiket masuknya 5.000 ribu won.
Di dalam taman, suasanannya berbeda dengan keadaan Korea yang sudah memasuki pertengahan musim gugur, ditandai dengan dedaunan berubah warna dan angin bertiup dingin. Keadaan di dalam taman hangat, bahkan Yui melepas jaket.
Ragam bunga tropis terpajang di taman. Foto: Khiththati/acehkini
Pohon-pohon di dalam ruangan kaca. Foto: Khiththati/acehkini
Beragam bunga yang selama ini wara-wiri dijual di beranda media sosial dengan harga mahal, terpajang di depan mata. Area ini merupakan zona tropikal, tak heran suhunya hangat dan berasa di daerah tropis lengkap dengan kolam dan beberapa tanaman khasnya.
Rumah ini dirancang oleh arsitek Kim Chan Joong berserta seniman lanskap Jon Ou Gondan, dengan perancang utama, Jin Zoh Kyung. Bentuknya unik dan menarik, dengan jembatan di tengah-tengahnya. Terdapat 12 bagian mewakili kota-kota di dunia yang mempunyai tanaman-tanaman unik.
ADVERTISEMENT
Bagian tropis diwakili oleh Indonesia, Vietnam, Brazil serta Colombia. Sedangkan untuk kawasan mediterania diwakili oleh Spanyol, Italia, Uzbekistan, Yunani, Australia, Turki serta Afrika Selatan. Sejak pertama masuk, Yui terus merekam dengan kameranya. Ia memotret pohon-pohon yang belum dilihat sebelumnya.
“Kamu pasti sering melihat pohon ini?” tanyanya menunjuk salah satu bunga. Melihatnya, saya teringat bunga di dalam pot di rumah.
“Tolong foto saya di bawah pohon ini,” kata Yui, sambil menunjuk pohon palem yang berada tak jauh dari tempat kami berdiri.
Taman botani pertama di Seoul. Foto: Khiththati/acehkini
Tanaman hutan tropis. Foto: Khiththati/acehkini
Beberapa pohon kelapa juga ada di sana, berdampingan dengan talas dan anggrek berwarna ungu yang merambat turun dari potnya. “Ini bunga apa. Apakah kamu benar-benar pernah melihatnya?” tanyanya menunjuk replika besar bunga bangkai (Rafflesia Arnoldi). Tentu, bunga ini ada di belantara hutan Indonesia.
ADVERTISEMENT
Rumah kaca ini baru dibuka kembali setahun lalu. Pada Mei 2019, sempat tutup sementara melewati operasi uji coba tanaman. Pada rumah kaca terdapat dua zona khusus, tropis dan mediterania. Karena keadaan udaranya yang berbeda, kondisi di dalam rumah kaca ini diatur lebih hangat untuk kebutuhan tanaman di dalamnya.

Ragam Tanaman dari Seluruh Dunia

Taman Botani tersebut adalah fasilitas pertama di Seoul yang mengabungkan kebun raya dan taman dalam satu area. Di sini terdapat hutan, taman, danau dan rawa yang ditata berdampingan. Tempat ini punya tanaman yang mewakili 12 kota besar seluruh dunia. Lokasinya bisa digunakan sebagai sarana pembelajaran dan penelitian.
Taman ini dibagi dalam empat kategori yaitu Hutan Terbuka Hijau, Kebun Raya, Taman Danau dan Taman Marsh. Ada sekitar 3.100 jenis tanaman yang dimiliki taman botani ini dan akan diperbanyak hingga 80 ribu jenis. Luas taman ini sekitar 70 kali lapangan sepak bola.
Dilegnkapi dengan 3.100 jenis pohon. Foto: Khiththati/acehkini
Rumah kaca ini ikut memperkenalkan Lili Victoria yang pertama kalinya ditemukan dekat sungai Amazon, juga ada pohon liar yang tumbuh di Australia, pohon zaitun yang dibawa dari Spanyol dan ragam tumbuhan lain yang tidak dapat ditemukan di alam Korea Selatan.
ADVERTISEMENT
Selesai berkeliling, kami keluar dari rumah kaca yang hangat dan kembali merapatkan jaket. Berjalan menuju danau. Namun ada hal yang menarik di sini. Selain bentuknya yang unik di luar rumah kaca, terdapat patung beruang besar berwarna pink yang sedang mengintip ke dalam. Banyak yang antre berfoto di sini. Kami juga pastinya.
Patung beruang pink. Foto: Khiththati/acehkini
Cafe tempat bersantai. Foto: Khiththati/acehkini
Taman ini juga memiliki beberapa tempat untuk bersantai, cafe-cafe dan mini market, serta area berjalan kaki yang nyaman. Kami memutuskan menuju danau sambil mencari jalan keluar. “Luas sekali area ini, belum selesai namun rasanya sudah capek berjalan,” kata Yui.
Lokasinya mudah dan nyaman karena terhubung langsung dengan station subway. Di dalam websitenya dijelaskan, taman ini dibuat untuk memajukan ekologi perkotaan Seoul dan sebagai upaya memperluas ruang terbuka hijau sekitar kota.
ADVERTISEMENT
Fasilitas ini menawarkan program pendidikan, juga ada acara kebudayaan sebagai tempat penduduk kota bisa bersentuhan dan melihat langsung keberagaman hayati di 12 kota yang direpresentasikan.
Bagian luar ruangan kaca. Foto: Khiththati/acehkini
Ruang kaca untuk menjaga suhu. Foto: Khiththati/acehkini
Kami memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar danau, dan taman sebelum akhirnya bergegas ke station subway saat matahari sudah mulai memudar. “Kita harus datang lagi nanti saat musim berganti, pasti ada yang berbeda,” ajak Yui sambil memotret bunga-bunga liar yang tumbuh di sepanjang jalan setapak.
Saat nantinya bisa berwisata ke Korea Selatan, jangan lupa masukan Taman Botanical Seoul sebagai salah satu tujuan wisata, dijamin seru. []
Danau di kompleks taman. Foto: Khiththati/acehkini
Seoul Botanical Garden, Korea Selatan. Foto: Khiththati/acehkini