Anak-anak Pengungsi Rohingya Dikuatkan dengan Trauma Healing

Konten Media Partner
29 Juni 2020 11:24 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Anak-anak pengungsi Rohingya di Aceh ikuti trauma healing. Dok. ACT Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Anak-anak pengungsi Rohingya di Aceh ikuti trauma healing. Dok. ACT Aceh
ADVERTISEMENT
Puluhan anak-anak pengungsi Rohingya yang terdampar di Aceh, antusias mengikuti kegiatan trauma healing yang diselenggarakan oleh Aksi Cepat Tanggap (ACT) di lokasi pengungsian mereka, bekas gedung Imigrasi, kawasan Punteut, Kecamatan Blang Mangat, Lhokseumawe, Minggu (28/6).
ADVERTISEMENT
Trauma healing dilaksanakan bertujuan menghilangkan rasa trauma akibat cukup lama berada di lautan. Kegiatan baru dapat dilaksanakan 2 hari setelah mereka tiba di bumi Serambi Mekkah karena harus terlebih dahulu didata oleh pihak imigrasi.
Kegiatan berlangsung di tempat penampungan. Dok. ACT Aceh
Kegembiraan terlihat di wajah puluhan anak Rohingya saat pemulihan trauma. Mereka mengikutinya dengan tertib, dipandu salah satu pengungsi Rohingya yang dapat berbahasa Indonesia.
Kepala Cabang ACT Lhokseumawe, Thariq Farline, menuturkan trauma healing merupakan salah satu solusi yang tepat mengantisipasi post-traumatic syndrome disorder di kalangan anak-anak. “Serta memulihkan psikologis setelah terhempas di lautan. Harapannya mereka dapat kembali ceria,” katanya.
Ia menambahkan, dalam kegiatan trauma healing menyertakan edukasi seperti mengajarkan salawat, asmaul husna, dan membaca surat Al-Fatihah. “Di antara mereka ada yang masih dalam usia pendidikan. Daripada mereka hanya duduk saja, maka kita berikan edukasi,” terangnya.
ADVERTISEMENT
Ke depannya, aksi-aksi serupa akan terus dilakukan seperti menggambar maupun membuat outbound bersama anak-anak Rohingya di pengungsian. Kini, kondisi di tempat pengungsian lebih nyaman dan anak-anak Rohingya sangat cepat dekat meskipun terkendala bahasa. [] Zulfurqan