Antisipasi Krisis Pangan di Tengah COVID-19, Aceh Bikin Gerakan Menanam

Konten Media Partner
23 Juni 2020 18:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prajurit TNI mengoperasikan traktor membantu petani membajak sawah di Blang Bintang. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Prajurit TNI mengoperasikan traktor membantu petani membajak sawah di Blang Bintang. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Mengantisipasi krisis pangan yang berpotensi terjadi akibat pengaruh COVID-19, Pemerintah Aceh akan membuat gerakan menanam. Program ini akan mulai bulan depan.
ADVERTISEMENT
"Ketahanan pangan bagi kami adalah bagian yang tidak bisa dipisahkan dengan pencegahan COVID-19," kata Nova Iriansyah, Plt Gubernur Aceh dalam keterangan tertulisnya, Selasa (23/6/2020).
Nova menyebutkan, selama menghadapi pandemi ini, Pemerintah Aceh sudah membuat tiga fase program. Mulai dari pencegahan, pengobatan warga yang terinfeksi dan pemulihan kondisi ekonomi masyarakat. "Kita sudah masuk ke fase ketiga, sekarang antisipasi krisis pangan," ujarnya.
Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah.
Dalam hal ini, Pemerintah Aceh akan membuat gerakan menanam untuk antisipasi krisis pangan yang diperkirakan terjadi akhir tahun 2020 ini. "Fokus ke komoditas pangan, di antaranya jagung, padi, termasuk padi ladang dan komoditas pangan lain," sebut Nova.
Gerakan menanam bukan hanya dilakukan oleh petani, pemerintah, tapi semua stakeholder, khususnya organisasi-organisasi kemasyarakatan. Gerakan ini mengefektifkan lahan-lahan Hak Guna Usaha (HGU) yang belum diusahakan atau dikelola, dengan meminjam secara resmi berdasarkan peraturan perundang-undangan.
ADVERTISEMENT
Pada lahan HGU yang belum dikelola tersebut, penanamannya akan bekerjasama dengan semua pihak. "Ujung tombaknya ya Ormas, petani sendiri tentunya, kemudian TNI/Polri. Dan gerakan menanam ini Insya Allah kita mulai bulan depan," tutupnya. []