Banjir Lumpur Rendam 36 Rumah di Tangse, Aceh

Kawasan Tangse yang direndam banjir, dan lumpur. Foto: Dok. BPBA

Banjir disertai lumpur melanda tiga gampong (permukiman masyarakat adat Aceh) di Kecamatan Tangse, Kabupaten Pidie, Aceh. Banjir terjadi usai hujan deras mengguyur daerah pegunungan itu sejak Kamis siang (25/4).

Akibatnya sebanyak 36 rumah warga, satu pesantren, dan satu sepeda motor, terdampak banjir. Selain itu, satu tanggul sungai jebol dihantam arus deras.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek, mengatakan banjir berasal dari luapan air sungai yang terjadi pada Kamis sore. Banjir terjadi di tiga gampong di Kecamatan Tangse, yaitu Gampong Blang Bungong, Ranto Panyang, dan Pulo Sunong.

"6 unit rumah di Gampong Ranto Panyang tertimbun lumpur," kata Dadek, Jumat pagi (26/4).

Dari 6 unit rumah itu, rumah milik T. Bahagia mengalami kerusakan parah. Selain itu, satu sepeda motor miliknya juga rusak terhempas banjir. Kini T. Bahagia terpaksa mengungsi ke rumah keluarga. Selain rumah, banjir di Ranto Panyang turut merendam Dayah (pesantren) Subulussalam.

Banjir akibat hujan deras di kawasan Tangse, Pidie, Provinsi Aceh. Fotro: Dok. BPBA

Sementara di Gampong Blang Bungong, banjir merendam sebanyak 10 rumah warga. Satu tanggul sungai juga jebol dihantam arus deras. Kemudian, jalan nasional Beureunuen-Meulaboh yang menghubungkan Kabupaten Pidie dan Aceh Barat, juga putus total akibat banjir.

Di Gampong Pulo Seunong, 20 rumah warga terendam banjir. Kendati demikian, warga masih bertahan di rumah masing-masing. Selain itu, satu hektare areal persawahan terendam lumpur.

Hingga kini, petugas BPBA di lokasi masih mendata kerusakan dan warga yang terdampak banjir. "Petugas di lapangan terus berkoordinasi dengan pihak kecamatan," pungkas Dadek.

Reporter: Habil Razali