Beberapa Jam Sebelum Abu Razak Tewas, 6 Anggota KKB di Aceh Menyerah

Konten Media Partner
20 September 2019 17:19 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapolres Bireuen, Gugun Hardi Gunawan (kiri) memperlihatkan senjata milik KKB di Aceh. Foto: Bahrul
zoom-in-whitePerbesar
Kapolres Bireuen, Gugun Hardi Gunawan (kiri) memperlihatkan senjata milik KKB di Aceh. Foto: Bahrul
ADVERTISEMENT
Enam anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Aceh, pimpinan Tun Sri Muhammad Azrul Mukminin Al-Kahar alias Abu Razak, menyerahkan diri ke Kepolisian Resor (Polres) Kabupaten Bireuen, Aceh, beberapa jam sebelum Abu Razak tewas, Kamis sore (19/9).
ADVERTISEMENT
"Enam anggota menyerahkan diri, disertai penyerahan satu pucuk senjata api AK 56 dan puluhan amunisi,” kata AKBP Gugun Hardi Gunawan, Kapolres Bireuen, Aceh, saat konferensi pers di kantornya, Jumat siang (20/9).
Penyerahan diri tidak dilakukan sekalian, beberapa datang pada pagi hari dan sebagian pagi siang hari. Setelah mereka menyerah, Polisi kemudian berhasil memburu pimpinan kelompok tersebut, Abu Razak, hingga terlibat kontak senjata di kawasan Trienggadeng, Pidie Jaya.
Insiden tersebut menewaskan Abu Razak dan tiga anggotanya, sedangkan satu orang selamat dalam peristiwa tersebut dan ditahan aparat Polres Bireuen.
Salah seorang anggota KKB di Aceh selamat usai kontak senjata. Foto: Bahrul
Menurut Gugun, kelompok tersebut selama ini telah meresahkan warga dengan sejumlah aksi pemerasan dan perampokan. Terakhir, mereka terlibat menculik dan merampok uang salah seorang korban sebesar Rp 100 juta. Korban kemudian melapor ke polisi pada 12 September 2019, hingga kemudian aparat berhasil melumpuhkan KKB tersebut di Trienggadeng, Pidie Jaya.
ADVERTISEMENT
"Kelompok ini pernah membuat video deklarasi KIAD (Kerajaan Islam Aceh Darussalam) tahun lalu,” kata Gugun. Video tersebut menyebar dan membuat masyarakat resah.
Dalam konferensi pers itu, Polres Bireuen ikut menghadirkan Taufik, salah seorang anggota KKB yang selamat dalam kontak senjata. Tiga pucuk senjata, amunisi, dan senjata tajam berhasil disita dari kelompok tersebut sebagai barang bukti.
Abu Razak adalah mantan anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM), Wilayah Batee Iliek, Kabupaten Bireuen. Setelah damai pada 15 Agustus 2005, dia berbaur kembali ke masyarakat. Dia mulai terlibat kriminal pada 2008, dan sempat dua kali keluar masuk penjara.
Reporter: Bahrul, Adi W