Begini Cara Angkasa Pura Promosikan Wisata Halal Aceh

Konten Media Partner
26 Februari 2019 22:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh menjadi salah satu daya tarik wisatawan muslim. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh menjadi salah satu daya tarik wisatawan muslim. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Iskandar Muda mendukung penuh promosi wisata halal yang digalakkan oleh Pemerintah Aceh sepanjang tahun 2019. Bentuk dukungan itu dimaksudkan untuk menunjang promosi target kunjungan wisatawan muslim ke Aceh pada 2019 berjumlah 40 ribu.
ADVERTISEMENT
"Kita sangat mendukung promosi Aceh bernuansa wisata halal yang diluncurkan oleh Disbudpar Aceh, kita pernah mendapat penghargaan Airport Halal, terus kita mendukung juga di airport untuk hal-hal tersebut (wisata halal)," ujar GM PT Angkasa Pura II Bandara Sultan Iskandar Muda, Yos Suwagiono, Selasa (26/2).
Yos turut menghadiri acara soft launching calender of events Aceh 2019 yang digelar Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Senin (25/2) di Banda Aceh. Terdapat 100 atraksi wisata digelar di Aceh sepanjang 2019.
"Seperti sekarang ini kita sudah mulai, begitu orang mau berangkat kita ajak penumpang untuk membaca doa terlebih dahulu, itulah salah satu ciri khas yang memang kita galakkan," sebutnya.
Selain itu, tambah Yos, Angkasa Pura II juga membuat ornamen-ornamen Bandara Sultan Iskandar Muda dengan ikut menyertakan nama-nama Allah (asmaul husna).
Ilustrasi Bandara Sultan Iskandar Muda Aceh Besar. Foto: Husaini/acehkini
Ditanya terkait kebijakan Bupati Aceh Besar tahun 2018 lalu yang mewajibkan berpakaian muslimah bagi pramugari, Yos mengaku pihaknya sangat mendukung kebijakan tersebut. "Itu himbauan bagi pramugari yang Islam, bukan yang non-Islam. Terus yang nginap lagi," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kebijakan tersebut malah mendapat sambutan sebagai nilai tambah. Penerapan syariat Islam bukan malah mengkebiri Aceh untuk tidak boleh dikunjungi orang luar. Malahan menjadi satu dakwah bahwa masyarakat Aceh menerapkan syariat Islam.
Lebih lanjut, sebutnya, bagi wisatawan ketertarikan itu menjadi penting. "Kita welcome saja, banyak sekarang bule yang ke sini. Orang di luar Islam masa harus pakai jilbab, kan nggak," pungkas Yos.
Kepala Dinas Budaya dan Pariwisata Aceh, Jamaluddin mengatakan pada tahun 2019, Pemerintah Aceh memasang target kunjungan wisatawan mancanegara sekitar 150 ribu dan wisatawan nusantara 3 juta orang. Adapun kunjungan wisata muslim diharapkan meningkat dari 35 ribu tahun 2018 menjadi 40 ribu pada 2019.
Data tahun 2018 lalu, wisatawan nusantara yang berkunjung ke Aceh sebanyak 2,39 juta jiwa, sementara wisatawan asing sebanyak 106 ribu orang. Pengunjung asing paling banyak dari Malaysia, 24.652 orang, disusul Inggris 2.356 orang, dan lainnya. [adv]
ADVERTISEMENT
Reporter: Husaini Ende