BNN Canangkan Gampong Bersih Narkoba di Aceh

Konten Media Partner
11 April 2019 23:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Keuchiek Gampong Lampaloh Adi Isnaini (berpeci) dan Kepala BNN Komjen Heru Winarko memegang prasasti Gampong Lampaloh sebagai Gampong Bersinar, Kamis (11/4). Foto: Husaini/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Keuchiek Gampong Lampaloh Adi Isnaini (berpeci) dan Kepala BNN Komjen Heru Winarko memegang prasasti Gampong Lampaloh sebagai Gampong Bersinar, Kamis (11/4). Foto: Husaini/acehkini
ADVERTISEMENT
Badan Narkotika Nasional (BNN) meresmikan pencanangan Gampong Bersih dari Narkoba (Bersinar) di Aceh. Kamis (11/4), Kepala BNN Komjen Pol. Heru Winarko meresmikan Gampong Lampaloh, Kecamatan Lueng Bata, Kota Banda Aceh, sebagai Gampong Bersinar.
ADVERTISEMENT
Sebelum pencanangan Gampong Lampaloh itu, pada siang hari Heru meresmikan pencanangan Gampong Lampineung, Kecamatan Baitussalam di Kabupaten Aceh Besar. Sehari sebelumnya dia juga telah meresmikan Gampong Meunasah Bungo, Kecamatan Peudada, Bireuen, sebagai Gampong Bersinar.
Pencanangan tersebut dilakukan oleh Kepala BNN bersama Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman dan Kepala BNN Provinsi Aceh Brigjen Pol Faisal AN dengan memukul rapai di halaman meunasah gampong setempat. Kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan prasasti.
"Kita ingin menularkan yang diraih Gampong Lampaloh. Ini awal dari bersih narkoba," ujar Heru Winarko kepada jurnalis.
Pada pencanangan Gampong Lampaloh, Heru menyebutkan salah satu kriteria pemilihan Desa Bersinar terkait komitmen untuk benar-benar menjaga desanya bersih dari narkoba. "Tadi bapak Wali Kota juga sudah menyampaikan akan menjaga warga di sini," ujarnya
ADVERTISEMENT
Menurutnya untuk memberantas penyalahgunaan narkoba di Indonesia semua pihak harus terlibat bekerja sama. “Semuanya bersama-sama bersatu padu memberantas narkoba. Milenial juga ayo jauhi narkoba, hidup sehat tanpa narkoba,” sebut Heru.
Heru menyebutkan, pihaknya juga banyak menemukan ibu-ibu terlibat dalam pengedaran narkoba karena kondisi ekonomi. Sehingga BNN sekarang menggarap program pengembangan masyarakat (community development). "Di Bireuen kita replanting dari lahan ganja ke tanaman jagung, jadi pakan ternak. Kemudian ramai yang tanya BNN kenapa ngurusi pemberdayaan ekonomi masyarakat? BNN yang diurusi dari pencegahan sampai pemberantasan," kata dia.
Kerajinan tangan (handycraft) dipajang dengan latar dokumentasi kegiatan Gampong Lampaloh saat peresmian Gampong Bersih dari Narkoba. Foto: Husaini/acehkini
Lebih lanjut, dia menyebutkan, pihaknya kalau mendapati bandar atau pengedar akan melakukan tembak di tempat. Berbeda halnya dengan yang masih coba-coba atau pemakai akan dilakukan pembinaan. Kepada yang sudah terlanjur menggunakan narkoba diajak untuk melapor untuk direhabilitasi.
ADVERTISEMENT
“Kalau yang bandar dan pengedar tembak di tempat. Tapi yang masih coba-coba atau pemakai harus dibina. Karenanya saya minta BNNK dan Pemko dapat memikirkan solusi untuk tempat rehabilitasi. Mungkin bisa dimanfaatkan rumah sakit dan Puskesmas sebagai solusi tempat rehab,” sebut Heru.
Dia juga menyampaikan terima kasih kepada Kejaksaan Negeri Aceh yang sudah memberikan hukuman mati kepada empat anggota penyelundup sabu sebanyak 50 kilogram jaringan internasional. "Kita berterima kasih."
Program Desa Bersih dari Narkoba (Bersinar) dilakukan seiring terbitnya Instruksi Presiden (Inpres) Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2018, tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) tahun 2018-2019.
Kerajinan tangan (handycraft) warga Gampong Lampaloh, Kamis (11/4). Foto: Husaini/acehkini
BNN Aceh sudah mempersiapkan 85 gampong (desa) yang tersebar di 10 BNN Kabupaten/Kota di seluruh Aceh untuk Program Bersinar. Di antara indikator dalam pelaksanaan Program Bersinar adalah desa tersebut akan membentuk satgas atau relawan, bertugas menginformasikan penyalahgunaan narkoba di desa kepada petugas BNN. Kemudian adanya peraturan-peraturan adat (reusam) gampong terhadap pemberantasan narkoba.
ADVERTISEMENT
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman menyatakan, dari 90 Gampong di Banda Aceh, Lampaloh menjadi gampong pertama yang dicanangkan sebagai Gampong Bersinar.
“Memang kita telah mendeklarasikan 90 gampong sebagai Gampong Anti Narkoba. Tapi Gampong Bersinar, baru Lampaloh dan ini jadi yang pertama di Banda Aceh. Layak dicontoh oleh gampong lainnya,” ujarnya.
Usai diresmikan sebagai Gampong Bersinar, Keuchik Gampong Lampaloh Adi Isnaini menyatakan komitmennya dengan membangun kerja sama yang kuat di desanya. "Baik kerja sama bawah ke atas atau atas ke bawah, artinya pada tingkat dari bawah ke atas minimal menggerakkan unsur-usnur gampong hingga sama-sama peduli terhadap pencegahan narkoba," sebutnya.
Gampong Lampaloh resmi dicanangkan sebagai Gampong Bersih dari Narkoba ditandai dengan pemukulan rapai yang turut didampingi oleh Satgas Anti Narkoba gampong setempat. Foto: Husaini/acehkini
Dia menyatakan, sejak dirinya menjabat sebagai Keuchik dua tahun di gampong yang kini memiliki 162 kepala keluarga, di gampongnya tidak ditemukan satu kasus pun terkait penyalahgunaan narkoba.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, barangkali tingkat kriminalitas terkait narkoba yang nihil tersebut yang menjadi salah satu pertimbangan sehingga Gampong Lampaloh dicanangkan sebagai Gampong Bersinar.
"Kemudian mungkin sebelumnya kita sudah sedikit membina, membangun terus komunikasi lintas sektor, mereka menganggap positif hingga ingin bersama-sama mewujudkan konsep-konsep gampong bersinar," ujar Adi.
Di gampong dengan luas lebih kurang 15 hektare dengan jumlah penduduk 656 jiwa, telah ditunjukkan 11 orang sebagai satuan tugas (satgas) anti narkoba. "Tidak kita adakan seleksi berjenjang, kita rangkul berdasarkan keinginan mereka terutama para pemudanya," tutur Adi Isnaini.
Reporter: Husani Ende