Cegah Penularan Virus PMK, Pemerintah Lockdown Sapi di Aceh Tamiang

Konten Media Partner
11 Mei 2022 11:44 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi dan TNI memeriksa mobil pikap pengangkut sapi di perbatasan Aceh Taming. Foto: Polres Aceh Tamiang.
zoom-in-whitePerbesar
Polisi dan TNI memeriksa mobil pikap pengangkut sapi di perbatasan Aceh Taming. Foto: Polres Aceh Tamiang.
ADVERTISEMENT
Pemerintah Aceh melalui Dinas Peternakan akan membatasi akses pengiriman sapi dari dan ke Aceh Tamiang, Aceh, atau lebih dikenal dengan istilah lockdown. Langkah itu dilakukan menyusul 1.200 sapi terjangkit virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di daerah itu, 10 ekor di antaranya mati.
ADVERTISEMENT
"[Sapi] dari Aceh Tamiang tidak boleh keluar ke Langsa atau kabupaten lain, kemudian dari Langsa atau Aceh timur tidak boleh masuk ke Aceh Tamiang," kata Rahmandi, Kepala Dinas Peternakan Aceh, Rabu (11/5).
Rahmandi mengatakan sapi terjangkit PMK itu diketahui setelah diperiksa di laboratorium. Gejala yang dialami berupa luka di kaki, mulut, dan gusi. Sejauh ini di Aceh virus tersebut baru ditemukan di Aceh Tamiang. Namun, Rahmandi mengaku sedang menguji sampel sapi dari Aceh Timur, tetangga kabupaten Aceh Tamiang.
"Sementara baru ada hasil laboratorium yang dapat kami jadikan dasar bahwa ini terkena wabah PMK itu baru di Aceh Tamiang," ujarnya.
Selain menutup akses pengiriman sapi ke luar daerah, Rahmandi menuturkan Dinas telah mengambil sejumlah langkah lain guna mengantisipasi penularan lebih luas. Misalnya, menutup pasar hewan di Aceh Tamiang.
ADVERTISEMENT
Dinas juga membuka posko pengaduan di kabupaten lain di Aceh sehingga bila ada sapi yang memiliki gejala PMK maka akan segera ditanggulangi. "Kalau ada ternak masyarakat yang bergejala itu cepat melaporkan ke posko-posko di kabupaten dan kecamatan seperti di puskeswan," kata Rahmandi.
Rahmandi menyebut PMK yang menjangkiti sapi tidak bakal bisa menulari manusia. Daging sapi terjangkit juga dapat dikonsumsi dengan syarat harus buang jeroan, kepala, dan kakinya. Karena itu, ia mengimbau masyarakat tidak panik dengan temuan penyakit menular pada sakit tersebut. []