Dampak Corona, Pemerintah Aceh Minta BPKS Sabang Kaji Impor Gula dan Alat Medis

Konten Media Partner
31 Maret 2020 19:51 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustrasi kapak layar di teluk Sabang saat berlangsungnya Sabang Marine Festival 2019. Foto: Azwar Khalid
zoom-in-whitePerbesar
Ilustrasi kapak layar di teluk Sabang saat berlangsungnya Sabang Marine Festival 2019. Foto: Azwar Khalid
ADVERTISEMENT
Di tengah wabah Virus Corona atau COVID-19, harga gula masih tinggi di Aceh. Menyingkapi hal tersebut, Plt Gubernur Aceh, Nova Iriansyah telah meminta Plt Kepala Badan Pengusahaan Kawasan Sabang (BPKS) untuk mengkaji regulasi peluang pengusaha lokal dapat melakukan impor langsung bahan pokok tersebut.
ADVERTISEMENT
"Untuk mengkaji peluang impor gula secara langsung oleh pengusaha lokal, itu sesuai dengan surat permintaan yang disampaikan kepada Menteri Perdagangan Republik Indonesia agar memberi peluang impor langsung," jelas Juru Bicara COVID-19 Pemerintah Aceh, Saifullah Abdulgani dalam keterangan tertulis, Selasa (31/3/2020).
Kajian bukan hanya untuk pengadaan gula, tetapi kemungkinan peluang impor alat-alat medis pendukung penanganan COVID-19, seperti Alat Pelindung Diri (APD) tenaga medis, masker dan peralatan-peralatan lainnya.
Sabang merupakan kawasan perdagangan bebas di Aceh, mempunyai pelabuhan dan fasilitas sendiri. Sejumlah barang impor dengan pembatasan dapat dilakukan mandiri di wilayah tersebut, tetapi tidak dapat dibawa ke wilayah daratan Aceh lainnya. Pantauan acehkini, harga gula di Sabang pun masih normal, beda dengan wilayah Aceh lainnya.
ADVERTISEMENT
Terkait hal tersebut, Plt BPKS, Razuardi mengatakan sedang mengkaji kemungkinan regulasi tersebut. “Kami sedang mengkaji peluang (impor) tersebut,” katanya kepada acehkini. [*]