DBD Mengintai di Musim Hujan, Dinkes Subulussalam Catat 9 Kasus

Konten Media Partner
21 November 2022 21:32 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Petugas di Kota Subulussalam, Aceh, melakukan pengasapan (fogging) untuk mengantisipasi merebaknya kasus demam berdarah dengue (DBB). Foto: Yudi Ansyah/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Petugas di Kota Subulussalam, Aceh, melakukan pengasapan (fogging) untuk mengantisipasi merebaknya kasus demam berdarah dengue (DBB). Foto: Yudi Ansyah/acehkini
ADVERTISEMENT
Kasus demam berdarah dengue atau DBD dilaporkan meningkat di Kota Subulussalam, Aceh. Peningkatan terjadi pada saat musim hujan. Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Subulussalam melalui Staf Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Surya Fadhly pada Senin (21/11/2022).
ADVERTISEMENT
"Musim penghujan mempengaruhi peningkatan kasus. Tercatat 9 kasus per bulan November, di bulan September tercatat 3 kasus, peningkatan ini memungkinkan akan terjadi mengingat siklus hujan besar,” sebutnya.
Namun, lanjut Surya, kemungkinan peningkatan kasus tersebut dapat dicegah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) melalui 3M Plus, yaitu menguras tempat-tempat penampungan air, menutup rapat semua tempat penampungan air, dan memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis (daur ulang).
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk mengantisipasi merebaknya kasus demam berdarah dengue (DBB) di wilayah Kota Subulussalam. Foto: Yudi Ansyah/acehkini
"Ini harus dilakukan bersama, seperti gotong royong yang dilakukan di lingkungan desa. Karena sasarannya menurunkan populasi vektor nyamuk yaitu tempat-tempat yang bisa menampung jentik," ujarnya.
Hingga saat ini, kata Surya, Dinkes Kota Subulussalam terus melakukan pencegahan dengan cara mengimbau masyarakat untuk mengantisipasi berkembangnya nyamuk Aedes dan melakukan pengasapan (fogging) di beberapa wilayah yang ditemukan kasus DBD. [] Yudi Ansyah
ADVERTISEMENT