Desa Lokasi Keracunan Gas di Aceh Timur Masih Kosong, Warga Belum Berani Pulang

Konten Media Partner
10 April 2021 17:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga terdampak keracunan gas di Aceh Timur menempati tenda darurat. Foto: Dok. BPBD Aceh Timur
zoom-in-whitePerbesar
Warga terdampak keracunan gas di Aceh Timur menempati tenda darurat. Foto: Dok. BPBD Aceh Timur
ADVERTISEMENT
Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, tempat asal 65 orang yang diduga mengalami keracunan gas dari sumur minyak dan gas PT Medco E&P Malaka hingga Sabtu (10/4) sore masih kosong. Semua penduduk desa itu sekitar 250 orang masih mengungsi ke Kantor Camat setempat, menghindar paparan gas beracun.
ADVERTISEMENT
"Untuk sementara semua warga masih di pengungsian, belum pulang. Kami masih khawatir karena belum ada pernyataan dari PT Medco apakah sudah aman atau belum," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Timur Ashadi kepada acehkini, Sabtu (10/4).
"Kami tidak berani memulangkan warga, belum ada jaminan bahwa desa itu aman," tambahnya.
BPBD Aceh Timur telah mendirikan dua tenda pengungsian di dekat Kantor Camat Banda Alam untuk menampung semua warga. Sementara pengungsi yang tidak muat dalam tenda disebut akan menempati ruangan kantor camat.
Ashadi belum bisa menjelaskan berapa lama warga harus bertahan di lokasi pengungsian. "Kami menunggu pernyataan dari PT Medco secara teknis bagaimana mereka menjamin keamanan masyarakat," tuturnya.
Pemerintah Aceh Timur telah menyediakan logistik kebutuhan para pengungsi. Dinas Sosial setempat juga membuka dapur umum. "Soal logistik sementara ini belum ada masalah," katanya.
PT Medco E&P Malaka di Aceh Timur, 23 Desember 2019. Foto: Suparta/acehkini
Sebagaimana diketahui, 65 warga Desa Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, diduga keracunan gas di Aceh Timur bersumber dari sumur minyak dan gas PT Medco E&P Malaka, pada Jumat (9/4). Hingga kini, 14 orang masih mendapat penanganan medis, sementara sisanya berangsur pulih diperbolehkan pulang.
ADVERTISEMENT
VP Relations & Security Medco E&P Indonesia, Arif Rinaldi, dalam keterangan resminya menyampaikan, sumur AS-11 saat ini sedang dalam proses perawatan rutin. Perusahaan telah menghentikan aliran sumur, segera setelah mendapatkan informasi pada Jumat (9/4) pagi.