Deteksi Gempa dan Tsunami Lebih Dini, Banda Aceh Aktifkan Perangkat WRS

Konten Media Partner
3 Agustus 2021 17:52 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangunan di Ulee Lhue yang hancur akibat tsunami Aceh, 26 Desember 2004. Foto diambil Agustus 2005. Dok. Adi Warsidi
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan di Ulee Lhue yang hancur akibat tsunami Aceh, 26 Desember 2004. Foto diambil Agustus 2005. Dok. Adi Warsidi
ADVERTISEMENT
Memantau gempa bumi dan tsunami lebih dini guna kesiagaan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Banda Aceh telah memasang alat monitor gempa bumi dan tsunami, yaitu Warning Receiver System (WRS).
ADVERTISEMENT
Kepala Pelaksana BPBD Kota Banda Aceh, Rizal Abdillah, melalui Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Nata Kurniawan Lubis, mengatakan WRS ini hasil permintaan BPBD ke Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), supaya ditempatkan di sini. “Apabila terjadi gempa dan berpotensi tsunami maka WRS ini dalam waktu 3 - 4 menit dapat segera menginformasikan kekuatan gempa dan pusat gempa,” katanya Selasa (3/8/2021).
WRS mampu mendeteksi potensi tsunami, pejabat yang berwenang dapat segera mengambil keputusan untuk disampaikan kepada instansi terkait dan masyarakat agar melakukan evakuasi ketempat yang lebih tinggi dan aman. “WRS bisa dipasang pada tahun ini. Sekarang baru diproses untuk pemasangan,” tambahnya.
WRS untuk deteksi gempa dan tsunami. Dok. BPBD Banda Aceh
Selanjutnya kata Nata, pihaknya akan melakukan pelatihan kepada operator dari anggota Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) untuk memfungsikan alat tersebut. Juga akan mensosialisasikannya ke masyarakat terkait mekanisme WRS tersebut. Pendeteksian dan informasi gempa dan tsunami dapat disampaikan melalui pesan SMS dan whatsapp.
ADVERTISEMENT
Di Aceh, WRS sudah ditempatkan di Basarnas, BPBD kota Banda Aceh, BPBA dan Aceh Barat. “Dengan adanya informasi peringatan dini bisa mengurangi risiko korban bencana gempa dan tsunami yang akan terjadi,” kata Nata. []