Dicurigai Terlibat Prostitusi, 4 Perempuan di Aceh Barat Ditangkap

Konten Media Partner
14 September 2021 10:06 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Polisi Syariat mengamankan perempuan yang diduga terlibat prostitusi di Aceh Barat. Foto: Siti Aisyah/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Polisi Syariat mengamankan perempuan yang diduga terlibat prostitusi di Aceh Barat. Foto: Siti Aisyah/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (Satpol PP-WH) atau polisi syariat Kabupaten Aceh Barat, Aceh, menangkap empat perempuan dan satu pria di sebuah tempat penginapan di Meulaboh, Ahad (12/9) dini hari. Petugas mencurigai mereka terlibat prostitusi.
ADVERTISEMENT
Kepala Satpol PP-WH Aceh Barat, Dodi Bima Saputra, mengatakan, empat perempuan itu berinisial YM (23), AN (24), JN (32)--ketiganya warga Aceh Barat--, dan MR (30) warga Kabupaten Nagan Raya. Sementara pria berinisial AS (25). Mereka ditangkap di lokasi yang sama, tapi pada waktu berbeda.
Dodi mengaku sudah lama mencurigai perempuan itu terlibat prostitusi karena sering keluar masuk tempat penginapan pada malam hari. Petugas pun mengintai mereka empat hari sebelum penangkapan.
Petugas pada Ahad dini hari lalu bergegas ke tempat penginapan itu setelah menerima kiriman video menampilkan perempuan keluar masuk penginapan. Setiba di sana, petugas menemukan dua perempuan dengan pakaian tak muslimah di tempat resepsionis. "Mereka sudah menjadi target," kata Dodi kepada acehkini, Senin (13/9).
ADVERTISEMENT
Menurut Dodi, pria yang diduga bertransaksi dengan perempuan itu melarikan diri. Sebab, sebelum menggeledah penginapan, petugas sempat berdebat dengan resepsionis. "Nah saat itu lelaki hidung belang kabur lewat pintu belakang," ujarnya.
Kepala Satpol PP-WH Aceh Barat, Dodi Bima Saputra. Foto: Siti Aisyah/acehkini
Di penginapan itu, petugas menangkap AS, resepsionis, karena diduga menyediakan tempat untuk perempuan itu transaksi prostitusi. Namun, menurut Dodi, AS tidak mengakui tudingan itu. "Tapi hasil yang kami dapat resepsionis dengan wanita itu berkomunikasi lewat handphone, mereka sudah saling berkomunikasi," katanya.
Setelah dua perempuan dan satu pria ditangkap lalu dibawa ke Kantor Satpol PP-WH, tiba-tiba telepon seluler pria itu berdering. Di ujung telepon, terdengar suara perempuan menanyakan keamanan tempat penginapan. "Ternyata tamu hotel cewek, ditanya gimana aman, terus cewek itu keluar langsung kami ciduk," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Setengah jam berselang, telepon kembali berdering. Si penelpon, seorang perempuan, juga menanyakan keamanan tempat penginapan. Petugas turut menangkap perempuan itu. "Kami langsung datangi kamarnya, kedapatan dia sedang pura-pura tidur padahal tadi baru selesai menelpon si resepsionis itu," katanya.
Dodi menyebut, lima orang itu awalnya tidak mengakui keterlibatan prostitusi. Namun belakangan sang perempuan mengatakan telah membuat janji dengan AS di tempat penginapan itu. Perempuan itu dibina, lalu diserahkan ke keluarga. Sementara seorang pria masuh diperiksa terkait peran sebagai muncikari.
"Karena tidak kami temukan lelaki hidung belang, jadi perempuannya kami bina dan menyerahkan ke keluarga setelah membuat surat perjanjian," sebut Dodi. []