Diduga Dibunuh, Penjual Rujak di Aceh Meninggal dengan Kepala Terluka

Konten Media Partner
20 Mei 2022 20:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ilustarsi mayat. Foto: Shutterstock
zoom-in-whitePerbesar
Ilustarsi mayat. Foto: Shutterstock
ADVERTISEMENT
Lapak jualan rujak di tepi Jalan Banda Aceh-Medan itu seketika ramai menjelang salat Jumat (20/5). Sejumlah penduduk memadati lapak di Desa Mee Tanjong Usi, Mutiara Timur, Pidie, Aceh, itu karena penjual rujak, Saidinur alias Apa Let (50 tahun), tergeletak bersimbah darah. Korban didiga korban pembunuhan.
ADVERTISEMENT
"Kondisinya meninggal. Luka di telinga dan kepala. Berdarah," kata Subhan, Kepala Desa Mee Tanjong Usi, Jumat (20/5) malam.
Apa Let adalah warga Desa Usi Meunasah Blang, dekat dengan lapak ia berjualan. Apa Let memang tidak berjualan saban Jumat. Tidak ada yang tahu pasti sedang apa ia di lapaknya Jumat pagi itu. Istrinya, Nurhasanah, sekitar pukul 10.00 WIB datang ke sana. Ia melihat suaminya tergeletak di lantai.
"Belum tahu bagaimana kronologinya," kata Subhan.
Luka di kepala Apa Let menurut Subhan seperti pukulan dengan benda tumpul. Ia menduga Apa Let korban pembunuhan.
"Tapi belum diketahui kapan dilakukan (dibunuh)," tuturnya.
Jenazah Apa Let kini telah dimakamkan. Kepolisian Resor Pidie sedang mengusut kasus ini. Subhan dan warga lain berharap motif dan segala hal terkait kasus ini segera terungkap.
ADVERTISEMENT
Bagi Subhan, Apa Let adalah orang yang tidak bermasalah dengan masyarakat. Lapak jualan rujak lebih banyak menyita waktu Apa Let sehari-hari. "Di kampung seperti biasa," katanya. []