Diduga Sempat Dibajak di Somalia, Kapal WN Iran Ditemukan di Laut Aceh

Konten Media Partner
28 Januari 2020 13:53 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kapal berpenumpang 14 warga negara Iran lego jangkar di Aceh Barat. Foto: Dok. Pos SAR Meulaboh
zoom-in-whitePerbesar
Kapal berpenumpang 14 warga negara Iran lego jangkar di Aceh Barat. Foto: Dok. Pos SAR Meulaboh
ADVERTISEMENT
Kapal yang ditumpangi 14 warga negara Iran ditemukan dalam kondisi mati mesin dan terombang-ambing di perairan Meulaboh, Aceh Barat, Aceh. Kapal itu kini lego jangkar sekitar satu mil dari Pelabuhan Meulaboh.
ADVERTISEMENT
"Kapal tersebut ditemukan oleh nelayan kita pada sore kemarin sekitar pukul enam sore. Lokasinya sekitarnya 18-20 mil dari Meulaboh, daerah-daerah Teunom begitu," ujar Kepala Pos SAR Meulaboh, Dwi Hetno, saat dikonfirmasi pada Selasa (28/1).
Ia menyebut kapal itu kemudian ditarik ke wilayah perairan Meulaboh sekitar pukul 02.30 WIB, Selasa (28/1) dini hari tadi. Kemudian petugas gabungan naik ke kapal tersebut untuk melakukan pemeriksaan.
Petugas gabungan melakukan pemeriksaan terhadap warga negara Iran dalam kapal. Foto: Dok. Pos SAR Meulaboh
"Sekarang kapalnya di Meulaboh, enggak bisa merapat karena persoalan kesehatan dan keamanan. Jadi dipasang jangkar di tengah laut, satu mil," kata Dwi.
Ia menjelaskan di dalam kapal tersebut terdapat 14 warga negara berkebangsaan Iran. "Yang kita dapat informasi dari mereka kapalnya mati mesin, kemudian ada dibajak juga di Somalia," sebutnya.
ADVERTISEMENT
Masih berdasarkan pengakuan mereka, kata Dwi, awalnya kapal mereka tengah mencari ikan dan dibajak di daerah Somalia. Kemudian kapal mengalami mati mesin sehingga terombang-ambing di laut.
Petugas gabungan melakukan pemeriksaan terhadap kapal berpenumpang warga negara Iran yang ditemukan terombang-ambing di perairan Aceh. Foto: Dok. Pos SAR Meulaboh
"Mereka mengaku nelayan, tapi mencurigakan juga sih. Karena tidak ada tanda-tanda lebih ke nelayannya. Tidak ditemukan dokumen-dokumen, dokumen kapal juga enggak ada, cuma KTP identitas diri aja," ujarnya.
"Tapi kita lagi cari informasi yang lebih akurat, sedang diselidiki juga ini oleh seluruh unsur," pungkas Dwi.