Disbudpar Aceh Terima Kunjungan JICA, Bahas Kerja Sama Edukasi Bencana

Konten Media Partner
5 Februari 2020 15:50 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menerima kunjungan JICA di kantornya, Banda Aceh, Rabu (5/2). Foto: Dok. Disbudpar Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Sekretaris Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh menerima kunjungan JICA di kantornya, Banda Aceh, Rabu (5/2). Foto: Dok. Disbudpar Aceh
ADVERTISEMENT
Jajaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh menerima kunjungan Perwakilan Badan Kerja Sama Internasional Jepang dari Kantor Japan International Cooperation Agency (JICA) Indonesia, Rabu (5/2). Perwakilan JICA diterima oleh Sekretaris Disbudpar Aceh, Zulkifli.
ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Disbudpar Aceh, kedua pihak membahas kerja sama antara Pemerintah Aceh-Kamaishi JICA Project 2020. Perwakilan JICA Indonesia dipimpin Mr Tada Naoto. Hadir juga Manager Project Aceh-Kamaishi JICA Project 2020 Eri Hosoe, Perwakilan dari Wali Kota Kamaishi Kazunori Ishii.
Sementara Zufkifli didampingi para kepala bidang di Disbudpar Aceh, perwakilan Museum Tsunami Aceh, Dinas Pendidikan Aceh, Disdikbud Kota Banda Aceh, Badan Penaggulangan Bencana Aceh (BPBA), BPBD Aceh Besar, dan Pusat Studi Tsunami dan Mitigasi Bencana (TDRMC) Unsyiah.
Pertemuan antara Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh dengan JICA di Banda Aceh, Rabu (5/2). Foto: Dok. Disbudpar Aceh
Perwakilan JICA Indonesia, Tada Naoto mengatakan adanya kerja sama antara Aceh-Kamaishi yang didukung oleh JICA sebagai bentuk dari program edukasi bencana.
"Kerja sama ini nantinya seputar program belajar kebencanaan alam, kita meminta 16 orang dari Aceh yang akan difasilitasi untuk belajar di Kamaishi, Jepang," papar Tada.
ADVERTISEMENT
Pendidikan kebencanaan yang dimaksud, kata Tada, mulai dari dari tingkat pelajar dan guru sampai kepada masyarakat.
"Saat tsunami di Kamaishi, banyak pelajar yang selamat dan itu berkat adanya pendidikan kebencanaan. Nantinya apa yang didapat di Jepang oleh 16 orang ini tentu harus diterapkan juga di Aceh sesuai dengan perencanaan yang telah kita susun," sebutnya.
Sekretaris Disbudpar Aceh, Zulkifli menyambut baik atas program kerja sama yang diajukan oleh JICA. "Kita sadari program ini bukan dalam bentuk barang atau benda melainkan dalam bentuk transfer pengetahuan terhadap pengurangan dampak bencana," kata dia.
Berikutnya, kata Zulkifli, tugas pihaknya akan menyeleksi 16 orang yang akan dikirim ke Kamaishi Jepang. "Pemerintah Aceh melalui Disbudpar Aceh juga akan duduk bersama dengan stakeholder sebelum bulan Agustus 2020 untuk menyerahkan nama-nama orang yang akan dikirim ke Jepang," ujarnya.
ADVERTISEMENT