DPR Aceh Desak Percepatan Pembangunan Jembatan Panca di Lembah Seulawah

Konten Media Partner
3 Desember 2021 21:07 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana rapat paripurna di ruang serbaguna DPR Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Suasana rapat paripurna di ruang serbaguna DPR Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Aceh mendesak Pemerintah Aceh mempercepat pembangunan jembatan Panca di Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, Aceh. Rencana pembangunan jembatan itu dianggarkan dalam Rancangan Qanun Aceh tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Aceh (R-APBA) 2022.
ADVERTISEMENT
Desakan disampaikan dalam rapat paripurna penyampaian pendapat akhir fraksi-fraksi terhadap R-APBA 2022, sebagaimana dilihat acehkini dalam salinannya, Jumat (3/12).
Rapat paripurna digelar di ruang serbaguna DPR Aceh, Selasa (30/11/2021) malam. Sidang paripurna dipimpin Ketua DPR Aceh, Dahlan Jamaluddin, dan dihadiri sejumlah anggota dewan secara langsung maupun virtual. Selain itu, juga hadir Gubernur Aceh Nova Iriansyah.
Juru Bicara Fraksi Partai Golkar, Ansari Muhammad, mengatakan penyelesaian pembangunan jembatan Panca Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, sampai saat ini masih terbengkalai.
Siswa melintasi sungai karena jembatan yang menghubungkan Gampong Panca dengan Panca Kubu di Kecamatan Lembah Seulawah, Kabupaten Aceh Besar, belum siap, Januari 2021. Foto: Suparta/acehkini
"Efeknya di saat musim hujan siswa sekolah dan masyarakat terpaksa harus menyeberangi sungai yang dalam untuk dapat akses ke Desa Panca Kubu dan ibu kota kecamatan," kata Ansari Muhammad.
Sementara itu, Fraksi Partai Amanat Nasional berterima ke sejumlah pihak yang telah menganggarkan kembali pembangunan jembatan Panca. Menurut juru bicara fraksi itu, Sofyan Puteh, jembatan Panca jadi penghubung strategis antara Desa Panca dan Panca Kubu.
ADVERTISEMENT
"Selama ini warga terpaksa menyeberangi sungai dengan berjalan kaki, atau bahkan mengarunginya dengan kendaraan bermotor. Selain itu, para siswa sekolah dasar juga harus bertaruh nyawa menyeberangi arus sungai untuk tiba di sekolah," kata Sofyan Puteh.
Tak kalah penting, kata dia, jembatan itu kelak jadi akses untuk mengantar warga yang sakit berobat ke puskesmas dan rumah sakit. Warga setempat sangat menanti pembangunan jembatan itu sampai selesai.
"Fraksi PAN DPR Aceh mengharapkan dengan telah adanya alokasi anggaran tersebut, Dinas PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang) Aceh untuk segera mempersiapkan segala sesuatu yang berkenaan dengan pembangunan jembatan tersebut," ujarnya.
Sebagaimana diketahui, kondisi warga Panca yang sudah 17 tahun harus mengarungi sungai karena tidak ada jembatan ramai diberitakan. Dulu ada satu jembatan gantung membentang sungai yang menjadi akses warga Panca Kubu ke luar kampung. Namun, pada tahun 2004 jembatan yang menjadi urat nadi desa terpencil itu ambruk diterjang banjir.
ADVERTISEMENT
Pada tahun 2008, Pemerintah Aceh sempat membangun jembatan rangka baja untuk menggantikan jembatan gantung yang ambruk. Sekitar setahun dikerjakan, jembatan yang diharap-harapkan hanya selesai setengahnya saja. Masyarakat berharap pembangunan jembatan itu dilanjutkan.[]