Esai Foto: Merawat Makam Kuno Menteri dan Ulama Aceh Abad ke-18

Konten Media Partner
5 Juli 2021 17:49 WIB
·
waktu baca 1 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Nisan kuno peninggalan Aceh abad ke-18 dipugar oleh relawan dari Mapesa. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Nisan kuno peninggalan Aceh abad ke-18 dipugar oleh relawan dari Mapesa. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Di kawasan semak belukar pinggiran Gampong Lambung, Meuraxa, Banda Aceh, Minggu siang (4/7/2021), belasan relawan yang tergabung dalam Masyarakat Peduli Sejarah Aceh (Mapesa) berkumpul. Mereka punya agenda merawat ratusan nisan yang tak terurus di makam kuno peninggalan Kesultanan Aceh abad ke-18.
ADVERTISEMENT
Sejumlah peralatan dibawa serta, cangkul, sekop, linggis, parang, tali dan lainnya. Aktivitas dimulai dengan mengangkat nisan yang roboh tertimbun, menyambung yang patah, lalu membersihkannya, dan menegakkan kembali seperti semula.
Lokasi yang terletak di sekitar pantai Ulee Lheu, pernah diamuk bencana tsunami pada 26 Desember 2004 silam. Sebagian nisan tertimbun lumpur tsunami dan berserakan. “Di sini kami perkirakan ada seratus lebih nisan yang mesti dirawat,” kata Mizuar Mahdi, Ketua Mapesa.
Nisan yang jatuh ditegakkan kembali. Foto: Suparta/acehkini
Pekerjaan itu akan dilakukan relawan sampai dua atau tiga bulan ke depan, memanfaatkan waktu libur akhir pekan.
Kata Mizuar, belum diketahui nama-nama pemilik makam karena tidak ada inskripsi yang menjelaskan orang yang dimakamkan sebagaimana biasanya terpahat di nisan peninggalan Kesultanan Aceh Darussalam. Perkiraannya, ini adalah makam tokoh dari kalangan istana, para menteri dan ulama Aceh masa lalu. []
ADVERTISEMENT

Lihat foto-foto berikut:

Relawan Mapesa mengikatkan tali pada nisan yang jatuh. Foto: Suparta/acehkini
Belasan relawan Mapesa terlibat dalam merawat makam kuno Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Membersihkan nisan dari debu dan tanah. Foto: Suparta/acehkini
Ketua Mapesa, Mizuar Mahdi menata nisan-nisan di kompleks makam kuno Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Menegakkan kembali nisan yang jatuh. Foto: Suparta/acehkini
Menyambung kembali bagian nisan yang patah. Foto: Suparta/acehkini
Relawan membersihkan nisan. Foto: Suparta/acehkini
Membersihkan nisan dari debuh dan tanah. Foto: Suparta/acehkini
Kompleks makam kuno Kesultanan Aceh abad ke-18. Foto: Suparta/acehkini
Para relawan Mapesa merawat makam kuno. Foto: Suparta/acehkini