Foto: Pameran Foto dan Refleksi Darurat Pers di Aceh Jelang Peringatan WPFD 2021

Konten Media Partner
28 April 2021 22:54 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengunjung memperhatikan pameran foto refleksi darurat pers di Aceh dalam rangka peringatan WPFD 2021 di halaman Sekretariat AJI Kota Banda Aceh, Rabu (28/4). Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pengunjung memperhatikan pameran foto refleksi darurat pers di Aceh dalam rangka peringatan WPFD 2021 di halaman Sekretariat AJI Kota Banda Aceh, Rabu (28/4). Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Banda Aceh bersama Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh menggelar pameran foto dan diskusi refleksi darurat pers di Aceh yang mengusung tema 'Jurnalis Tak Bisa Dibungkam' pada Rabu (28/4) sore. Kegiatan tersebut digelar dalam rangka kampanye kemerdekaan pers jelang peringatan World Press Freedom Day (WPFD) 2021.
ADVERTISEMENT
"Dalam rangka memperingati World Press Freedom Day (WPFD) 2021 yang diperingati setiap 3 Mei, kami menggelar diskusi dan pemeran foto masa konflik Aceh hasil jepretan jurnalis masa dulu," ujar Ketua AJI Kota Banda Aceh, Juli Amin.
Ia menjelaskan, pameran foto dan diskusi kebebasan pers itu diselenggarakan sebagai refleksi darurat pers di Aceh, bukan bertujuan untuk membangkitkan kembali konflik Aceh. "Lebih kepada menyampaikan kisah jurnalis Aceh yang saat itu tetap bisa berkarya meskipun dalam tekanan dari pihak yang bertikai," sebutnya.
CEO acehkini Adi Warsidi bersama Fotografer Hotli Simanjuntak dan Videografer Monir Noer saat menjadi narasumber diskusi refleksi darurat pers di Aceh dalam rangka peringatan WPFD 2021 di Aceh. Foto: Suparta/acehkini
Juli mengatakan, ada 20 foto yang dipamerkan di halaman Sekretariat AJI Banda Aceh yang merupakan hasil jepretan jurnalis yang bertugas pada masa konflik Aceh mulai dari masa darurat militer, darurat sipil hingga terjalinnya perdamaian.
ADVERTISEMENT
"Meskipun di bawah gempuran peluru, ancaman bahkan dengan taruhan nyawa, jurnalis masa itu masih tetap mengabarkan apa yang terjadi di Aceh kepada dunia. Karya-karya mereka sampai saat ini masih dapat diakses. Jepretan kamera mereka masih dapat ditatap," tuturnya.
Pengunjung memperhatikan pameran foto refleksi darurat pers di Aceh dalam rangka peringatan WPFD 2021. Foto: Suparta/acehkini
Pengunjung memperhatikan pameran foto refleksi darurat pers di Aceh dalam rangka peringatan WPFD 2021. Foto: Suparta/acehkini
Pameran foto dan diskusi refleksi darurat pers di Aceh dalam rangka peringatan WPFD 2021 yang dipusatkan di halaman Sekretariat AJI Kota Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
CEO acehkini Adi Warsidi memperlihatkan KTP Merah Putih peninggalan masa darurat militer di Aceh pada diskusi dalam rangka peringatan WPFD 2021. Foto: Suparta/acehkini
Peserta diskusi Refleksi Darurat Pers di Aceh yang mengusung tema ‘Jurnalis Tak Bisa Dibungkam’ dalam rangka peringatan WPFD 2021. Foto: Suparta/acehkini
Ketua AJI Kota Banda Aceh Juli Amin (kiri) menyerahkan koleksi majalah ACEHKINI untuk perpustakaan Dayah Insan Qurani pada diskusi dalam rangka peringatan WPFD 2021. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT