Foto: Perempuan Berpayung di Paya Ilang, Pasar Tradisional Paling Dingin di Aceh

Hujan rintik kerap mengguyur pasar tradisional Paya Ilang, Aceh Tengah. Foto: Azwar Ipank untuk acehkini

Para perempuan dengan payung pelindung bertahan di bawah guyuran hujan pagi di Pasar Paya Ilang, Takengon, Aceh Tengah, Sabtu pagi (26/2/2022). Transaksi aneka kebutuhan dari sayur mayur, buah-buahan berlangsung di lokasi terbuka itu.

Pasar tradisional Paya Ilang adalah tempat belanja terbuka di Bebesen, Tekengon, Aceh Tengah. Pasar itu salah satu destinasi wisata, pernah masuk sebagai nominasi Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021, kategori Destinasi Belanja.

Di Paya Ilang, pengunjung tidak selalu menjadi pembeli, namun bisa menjadi penjual. Setiap orang bisa menjual dagangannya di sini setiap hari. Pasar tradisional paling dingin di Aceh, kerap menjadi lokasi favorit bagi wisatawan lokal dari kabupaten/kota lainnya untuk berbelanja buah-buahan.

Kota Takengon, destinasi wisata unggulan di Aceh dikenal sebagai ‘Kota Dingin’ atau ‘Negeri di Atas Awan’ berada di ketinggian 1.200 meter di atas permukaan laut, dipagari gunung-gunung berhias Danau Lut Tawar, menjanjikan cuaca dingin, kenyamanan dan ketenangan.

Pemukiman warga di sekitar danau. Foto: Abdul Hadi/acehkini

Wilayah itu dikenal sebagai penghasil kopi arabika gayo terbaik di dunia. Selain itu subur dengan komoditi hortikultura khususnya sayur-sayuran dan buah-buahan yang menjadi ciri khas dataran tinggi Gayo di Kabupaten Aceh Tengah.

Lihat aktivitas di Pasar Paya Ilang dalam foto-foto berikut:

Aktivitas warga di Pasar Paya Ilang, Aceh Tengah. Foto: Azwar Ipank untuk acehkini

Aneka sayu dan buah-buahan dijual di sana, komoditi Aceh Tengah. Foto: Azwar Ipank untuk acehkini

Suasana di Pasar Paya Ilang, Aceh Tengah. Foto: Azwar Ipank untuk acehkini

Perempuan pedagang berpayung di bawah guyuran hujan. Foto: Azwar Ipank untuk acehkini

Aktivitas jual beli di pasar tradisional Paya Ilang, Tekengon, Aceh Tengah. Foto: Azwar Ipank untuk acehkini