Foto Selfie Tugu Rumoh Geudong Juarai Lomba Koalisi NGO HAM Aceh

Konten Media Partner
19 Agustus 2019 15:21 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto selfie May Surayya di depan tugu Rumoh Geudong yang memenangi juara lomba foto selfie ulang tahun ke-21 Koalisi NGO HAM Aceh. Foto: Kiriman Koalisi NGO HAM
zoom-in-whitePerbesar
Foto selfie May Surayya di depan tugu Rumoh Geudong yang memenangi juara lomba foto selfie ulang tahun ke-21 Koalisi NGO HAM Aceh. Foto: Kiriman Koalisi NGO HAM
ADVERTISEMENT
Foto selfie May Surayya di depan tugu Rumoh Geudong terpilih sebagai juara lomba foto selfie yang diselenggarakan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Koalisi NGO HAM Aceh. Lomba tersebut digelar dalam rangka memeriahkan ulang tahun ke-21 Koalisi NGO HAM Aceh.
ADVERTISEMENT
Selain mengadakan lomba foto selfie, Koalisi NGO HAM Aceh juga menyelenggarakan lomba vlog. Akun media sosial Insan Qurani Al-Islami terpilih sebagai pemenang lomba vlog tersebut.
Direktur Eksekutif Koalisi NGO HAM Aceh, Zulfikar Muhammad, mengatakan lomba foto dan vlog untuk memperingati ulang tahun ke-21 Koalisi NGO HAM Aceh selama 21 Juli hingga 7 Agustus lalu terbuka bagi seluruh warga negara Indonesia.
Penyerahan hadiah kepada Darmawan juara tiga lomba foto selfie. Foto: Dok. Koalisi NGO HAM
"Lembaga ini dideklarasikan oleh beberapa aktivis HAM Aceh pada tanggal 7 Agustus 1998, bertepatan dengan pencabutan status Daerah Operasi Militer (DOM) di Aceh oleh Panglima ABRI masa itu, Jenderal Wiranto. TNI menurunkan pasukan khususnya dalam operasi yang bersandi Jaring Merah," ujar Zulfikar dalam keterangan tertulis, Senin (19/8).
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, ia merincikan foto milik May Surayya yang memenangkan lomba foto selfie yang digelar lembaganya. "May mengunggah foto selfie dirinya di depan tugu Rumoh Geudong, salah satu situs pelanggaran HAM berat di Aceh pada masa DOM diberlakukan di Aceh, ke media sosial Facebook dan Instagram miliknya," sebutnya.
Sedangkan juara dua lomba foto selfie diraih oleh Muhammad Sazarul Rusla yang mengunggah foto selfie di tempat pembunuhan tokoh Aceh HT. Djohan. Sedangkan juara tiga diraih oleh Darmawan yang mengunggah foto selfie di tempat pembantaian ulama sufi Aceh, Teungku Bantaqiyah, dan pengikutnya di Desa Blang Meurandeh, Beutong Ateuh Banggalang, Kabupaten Nagan Raya.
Adapun untuk kategori lomba vlog, Zulfikar menyebutkan, juara pertama diraih oleh akun media sosial Insan Qurani Al-Islami. Dalam video yang berdurasi satu menit itu, pemilik akun media sosial itu menjelaskan tentang proses perjanjian damai antara Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan Pemerintah Republik Indonesia. "Lewat videonya, dia berharap agar konflik dan kekerasan tidak terjadi lagi di Aceh di masa depan," jelasnya.
ADVERTISEMENT
Untuk juara kedua diraih oleh Chalidin oleh yang menjelaskan tragedi Rumah Trieng Gadeng. Dan juara ketiga diraih oleh Husna yang menjelaskan tragedi Simpang KKA di Aceh Utara.
Zulfikar menyampaikan, untuk masing-masing juara foto selfie dan vlog tersebut mendapat hadiah sejumlah uang tunai dan juga sertifikat. "Selain enam orang yang mendapatkan juara, beberapa peserta lainnya juga mendapatkan predikat Juara Apresiasi Kemanusiaan dari Koalisi NGO HAM," ujarnya.
Ia menyatakan kompetisi tersebut digelar untuk merangsang pemikiran publik terutama kaum muda terkait pentingnya perdamaian dan penyelesaian kasus pelanggaran HAM masa lalu.
Selain itu, Koalisi NGO HAM Aceh juga ingin mendorong agar situs atau lokasi kejadian pelanggaran HAM menjadi warisan atau heritage pengetahuan konflik dan perdamaian Aceh. "Yang nantinya tempat-tempat heritage ini akan dijaga oleh masyarakat setempat," sebut Zulfikar.
ADVERTISEMENT
Reporter: Husaini