Foto: 'Suara Hati' Penyandang Disabilitas Aceh kala Buka Bersama
PerbesarADVERTISEMENT
Ratusan penyandang disabilitas yang tergabung dalam Forum Komunikasi Masyarakat Berkebutuhan Khusus Aceh (FKM BKA) menggelar buka puasa bersama di Aula Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Universitas Syiah Kuala, Lampeuneurut, Aceh Besar, Aceh, Sabtu (25/5).
ADVERTISEMENT
Mereka yang hadir terdiri dari beragam penyandang disabilitas, misalnya tunanetra, tunarungu, dan tunadaksa. Usai berbuka puasa, mereka turut mendapatkan paket lebaran.
Pengurus Lembaga Sumber Daya Tunanetra Aceh, Nurdin Yakob, berharap agar Pemerintah Aceh lebih peduli terhadap nasib penyandang disabilitas. Misalnya, dengan menggelar pelatihan atau pemberdayaan bagi penyandang disabilitas.
"Pemerintah agar memperbanyak program berupa pelatihan kepada disabilitas. Dulu ada program menjahit dan braille digital, sekarang sudah tidak ada," kata Nurdin kepada acehkini, Sabtu (25/5).
Menurut Nurdin, program pemberdayaan untuk penyandang disabilitas dulu selalu ada. Tetapi sejak tiga tahun lalu, ketika semua program pemerintah harus melalui Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang), program pemberdayaan disabilitas jadi tidak pernah masuk. Harapan Nurdin pun kandas.
ADVERTISEMENT
"Karena sejak ada Musrenbang, program pemberdayaan disabilitas tidak pernah lagi masuk dalam Musrenbang," ujar Nurdin.
Selain itu, menurut Nurdin, pembagian Alquran braille khusus untuk disabilitas tidak disertai dengan pengajarnya. Sehingga tidak semua penyandang disabilitas paham cara membaca Alquran braille. "Kami meminta guru pengajar huruf braille," tuturnya.
Fotografer: Suparta