Gajah Mati di Aceh Jaya: Polisi Telusuri Pemilik Pagar Listrik

Konten Media Partner
2 Januari 2020 17:14 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulang bangkai dua ekor gajah liar di Aceh Jaya. Foto: Dok. Polres Aceh Jaya
zoom-in-whitePerbesar
Tulang bangkai dua ekor gajah liar di Aceh Jaya. Foto: Dok. Polres Aceh Jaya
ADVERTISEMENT
Kepolisian Resor Aceh Jaya sudah berkoordinasi dengan Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk menelusuri pemilik pagar listrik yang diduga menyebabkan dua ekor gajah liar mati di perkebunan kelapa sawit Gampong Tuwie Peuriya, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, Aceh.
ADVERTISEMENT
Bangkai dua ekor gajah itu ditemukan pada Rabu (1/1) dengan kondisi hanya tinggal tulang. Letaknya sejauh satu kilometer dari perumahan warga Gampong Tuwie Peuriya. Diduga gajah tersebut mati tersetrum pagar listrik sejak dua bulan lalu.
Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Aceh Jaya, Iptu Bima Nugraha Putra, mengatakan untuk penanganan kasus kematian gajah tersebut, pihak kepolisian masih dalam proses pengumpulan barang bukti dan pengambilan keterangan dari saksi.
Soal penyebab kematian gajah tersebut yang diduga tersetrum, Bima menyebut pihaknya sudah berkoordinasi dengan PLN untuk mencari tahu pemilik pagar listrik.
"Kami sudah koordinasi dengan pihak PLN. Rencana nanti mau kita telusuri biar nanti baru bisa kita tetapkan tersangkanya," kata Bima kepada jurnalis, Kamis (2/1).
Tulang tengkorak bangkai gajah di Aceh Jaya. Foto: Dok. BKSDA Aceh
Bima menambahkan, pemilik kebun kelapa sawit tempat ditemukan bangkai tulang gajah tersebut kemungkinan milik warga, karena di kawasan itu tidak ada perusahaan. Kepolisian akan berkoordinasi dengan kepala desa setempat untuk mencari tahu pemilik kebun.
ADVERTISEMENT
"Untuk pemilik kebun, masih kita cek dulu, karena kemarin kita ke lokasi jarang ada yang mau mengaku langsung. Jadi kita masih koordinasi dengan keuchik (kepala desa), mau kita cek siapa pemilik kebun, nanti rencana akan kita panggil satu-satu," tutur dia.
Bima menyebut, dilihat di sekitar lokasi ditemukan bangkai tulang gajah, terdapat bekas-bekas pembakaran. Menurutnya, bangkai gajah tersebut dibakar terlebih dahulu untuk menghilangkan bau sebelum akhirnya membusuk.
"Kita lihat memang untuk menutupi baunya sengaja dibakar dan sisanya tulang-tulang saja di situ. Sekitar tulang ada bekas daun-daun mati kayak bekas api gitu. Untuk gading sementara kita lihat di tulang tidak ada," pungkasnya.