news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gara-gara Harimau Masuk Kampung di Aceh Jaya, Pawang Turun Tangan

Tim ACEHKINI
Partner kumparan 1001 Media
Konten dari Pengguna
15 Februari 2019 10:00 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Tulisan dari Tim ACEHKINI tidak mewakili pandangan dari redaksi kumparan
Personel BKSDA Aceh, WCS bersama pawang Harimau melacak jejak gajah di Aceh Jaya. Foto: Dok. BKSDA Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Personel BKSDA Aceh, WCS bersama pawang Harimau melacak jejak gajah di Aceh Jaya. Foto: Dok. BKSDA Aceh
ADVERTISEMENT
Seekor Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) turun ke pemukiman warga pada pekan lalu di Desa Buket Keumuneng, Kecamatan Pasie Raya, Aceh Jaya, memangsa seekor anak sapi. Mengatasi konflik harimau dengan masyarakat tersebut, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menurunkan seorang pawang harimau ke lokasi.
ADVERTISEMENT
"Berdasarkan keterangan yang didapatkan dari Kepala Desa Raja Ansari, harimau yang turun ke pemukiman di wilayah Buket Keumuneng. Sebelumnya pada 2016 lalu di wilayah ini juga terjadi konflik antara harimau dengan warga, tiga ekor sapi dimangsa," kata Kepala BKSDA Aceh, Sapto Aji Prabowo, saat diminta konfirmasi Acehkini, Jumat (15/2).
Dia menyebutkan, setelah menerima informasi dari kepala desa, personel BKSDA Aceh Seksi Konservasi Wilayah 2 Subulussalam Resor 13 Meulaboh dipimpin oleh Kepala Resor, Zulkarnain, dibantu personel Wildlife Conservation Society (WCS), langsung turun melakukan upaya penghalauan harimau yang berkonflik di Desa Buket Keumuneng.
Jejak kaki harimau dibandingkan korek api, ditemukan sekitar pemukiman warga Pasie Raja, Aceh Jaya. Foto: Dok. BKSDA Aceh
Mereka kemudian berkoordinasi dengan Kepolisian Sektor Pasie Raja Aceh Jaya dan pihak kecamatan serta masyarakat setempat. Setelah itu melakukan pengecekan lokasi Harimau Sumatera yang memangsa ternak.
ADVERTISEMENT
Hasil pengecekan lokasi, ungkap Sapto, ditemukan jejak tapak kaki Harimau Sumatera yang sudah mulai mengering di lokasi tersebut. "Penghalauan harimau juga dilakukan dengan pendekatan kearifan lokal melalui doa-doa yang dilakukan oleh Pawang Harimau Sumatera BKSDA Aceh, Pak Sarwani," sebutnya.
Sapto menyebutkan, pihaknya sangat mengapresiasi upaya masyarakat yang melaporkan kejadian tersebut kepada petugas BKSDA Aceh agar dapat diambil upaya penanganan yang tepat, sehingga tidak menimbulkan dampak yang negatif baik bagi Harimau Sumatera itu sendiri maupun masyarakat pemilik hewan ternak.
Harimau diusir dari pemukiman dengan kearifan lokal, menggunakan pawang. Foto: Dok. BKSDA Aceh
Seperti diketahui, berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Harimau Sumatera merupakan salah satu jenis satwa liar yang dilindungi dari kelompok mamalia family Hominidae.
"Kepada masyarakat apabila ada Harimau Sumatera yang turun di wilayah mereka, untuk dapat melaporkan kepada Call Center BKSDA Aceh di nomor seluler 085362836024," pungkas Sapto.
ADVERTISEMENT
Reporter: Husaini Ende