news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Gerhana Bulan Penumbra di Langit Aceh Terhalang Awan Cirrostratus

Konten Media Partner
6 Juni 2020 11:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gerhana bulan penumbra di langit Aceh terhalang awan cirrostratus. Foto: Dok. Kemenag Aceh
zoom-in-whitePerbesar
Gerhana bulan penumbra di langit Aceh terhalang awan cirrostratus. Foto: Dok. Kemenag Aceh
ADVERTISEMENT
Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh memantau fenomena gerhana bulan penumbra yang melintasi Aceh, Sabtu (6/6/2020) dini hari, bertempat di halaman kantor. Gerhana bulan penumbra yang diamati tersebut terhalang awan cirrostratus atau awan tipis.
ADVERTISEMENT
"Pengamatan gerhana bulan penumbra kali ini terhalang awan cirrostratus yang memenuhi daerah pandang langit," ujar Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, Saifuddin, didampingi Ahli Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh, Alfirdaus Putra.
Ia menyebut Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh menggunakan 3 teleskop untuk melakukan pemantauan fenomena gerhana bulan penumbra tersebut. Ketiga teleskop yang digunakan yakni Vixen ED100SF, Williams 80 dan Skywatcher E90.
Tim Falakiyah Kanwil Kemenag Aceh saat memantau gerhana bulan penumbra, Sabtu (6/6) dini hari. Foto: Husaini Ende/acehkini
"Kali ini memang tidak bisa dilihat karena ada awan cirrostratus. Ke depan kami akan melakukan pengamatan gerhana matahari pada 21 Juni 2020 setelah zuhur pada pukul 13.18 WIB," kata Saifuddin.
Ia menjelaskan, gerhana bulan penumbra terjadi selama 3 jam 19 menit yang dimulai pukul 00.45 WIB, mencapai puncak pada pukul 02.24 WIB dan berakhir pada pukul 04.04 WIB.
ADVERTISEMENT
Lebih lanjut, Saifuddin mengatakan pengamatan tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Karena wabah virus corona, pengamatan dilakukan terbatas serta menerapkan protokol kesehatan.
Pemantauan gerhana bulan penumbra di halaman Kantor Kanwil Kemenag Aceh, Sabtu (6/6) dini hari. Foto: Husaini Ende/acehkini
"Ini karena lagi pandemi pantauan terbatas, khusus internal saja, harus mengikuti protokol kesehatan yang ditetapkan WHO dan Kemenkes. Sebelumnya kita buka untuk umum dan pernah kita lakukan salat khusuf di sini," sebutnya.
Kanwil Kemenag Aceh juga akan mengamati fenomena gerhana matahari parsial yang diperkirakan melintasi langit Aceh pada Minggu (21/6) mendatang.
"Saat gerhana matahari nanti dianjurkan untuk shalat gerhana matahari serta memperbanyak istighfar dan sedekah. Gerhana jangan dikaitkan dengan musibah corona atau musibah lainnya, melainkan ini merupakan tanda kekuasaan Allah," ujar Saifuddin.