HUT Ke-76 RI, Merah Putih Raksasa Berkibar di Gunung Halimon, Bekas Basis GAM

Konten Media Partner
16 Agustus 2021 16:27 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
TNI mengibarkan Bendera Merah Putih di Gunung Halimon. Foto: Kodim Pidie
zoom-in-whitePerbesar
TNI mengibarkan Bendera Merah Putih di Gunung Halimon. Foto: Kodim Pidie
ADVERTISEMENT
Memperingati HUT Ke-76 RI, para prajurit TNI Kodim 0102/Pidie mengibarkan Bendera Merah Putih raksasa di Puncak Cot Khan, Gunung Halimun, Kecamatan Tiro, Kabupaten Pidie, Aceh pada Minggu (15/8/2021). Lokasi tersebut merupakan bekas basis Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
ADVERTISEMENT
Gunung Halimon dikenal sebagai lokasi basis GAM, tempat Tgk Hasan Muhammad Di Tiro mendeklarasikan Aceh Merdeka pada 4 Desember 1976 silam. Dari sinilah konflik Aceh bermula, sampai damai kemudian hadir pada 15 Agustus 2005.
Tempat tersebut juga dikenal sebagai markas pejuang Aceh saat berperang melawan Belanda, sekitar tahun 1910, sampai Indonesia merdeka.
Lokasi pengibaran berdera tersebut diselimuti kabut dan hawa dingin. Para personel TNI harus menempuh waktu sekitar 2 jam melintasi perbukitan terjal untuk mengibarkan Merah Putih raksasa. Kegiatan pengibaran bendera di sana telah berlangsung dalam beberapa tahun terakhir.
Bendera Metah Putih di bekas basis GAM, Gunong Halimon.
Dandim 0102/Pidie, Letkol Arh Tengku Sony Sonatha, mengatakan pada peringatan HUT Ke-76 RI, sengaja pengibaran bendera merah putih dilakukan di puncak Cot Khan Gunung Halimun, Tiro. Hal itu untuk membuktikan, walau saat ini negara Indonesia sedang menghadapi pandemi COVID -19, namun semangat juang patriotisme prajurit harus tetap tumbuh.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, kemerdekaan dan kebebasan yang dirasakan ini adalah warisan dan amanah dari para pahlawan bangsa pendahulu yang telah berjuang berkorban jiwa dan raga dengan proklamasi kemerdekaan 17 Agustus 1945.
“Kemerdekaan itu tidak terlepas dari perjuangan para pahlawan termasuk pahlawan dari Aceh yang terkenal sangat berani seperti Teuku Umar, Teungku Cik Di Tiro, Cut Nyak Dhien dan Cut Nyak Meutia serta pahlawan Aceh lainnya demi mempertahankan tegaknya Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya. []