ICGR Terkait Pengungsi Rohingya di Aceh, ASEAN Harus Tekan Myanmar

Konten Media Partner
27 Juni 2020 12:08 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pengungsi Myanmar saat diselamatkan nelayan di Aceh Utara. Foto: Zikri M untuk acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Pengungsi Myanmar saat diselamatkan nelayan di Aceh Utara. Foto: Zikri M untuk acehkini
ADVERTISEMENT
General Secretary International Concern Group for Rohingya (ICGR), M Adli Abdullah, mengapresiasi tindakan Panglima Laot (lembaga adat nelayan) Aceh Utara dan para nelayannya, yang telah menyelamatkan 99 pengungsi Rohingya (sebelumnya disebutkan 94 orang) yang terkatung-katung di laut.
ADVERTISEMENT
“Para nelayan mengevakuasi mereka ke darat, tindakan kemanusiaan ini patut diapresiasi,” katanya dalam keterangan tertulis kepada acehkini, Sabtu (27/6/2020).
Menurutnya, banyaknya pengungsi Rohingya yang mencari perlindungan ke negara tetangga, memberikan pesan terhadap pemimpin Association of South East Asian Nations (ASEAN) atau Perkumpulan Bangsa-bangsa Asia Tenggara mengenai perlunya menekan pemerintah Myanmar. “Agar mengakui hak kewarganegaraan dan hak-hak asasi etnis Rohingya di Myanmar,” kata Adli Abdullah.
ASEAN perlu mengangkat kembali isu Rohingya ini dalam setiap pertemuan pemimpin ASEAN, agar tidak hanya membicarakan tentang kerja sama regional mengatasi COVID-19, tetapi juga isu pengungsi Rohingya perlu diagendakan. “Karena permasalahan pembersihan etnis (ethnic cleansing) yang dilakukan pemerintah Myanmar sudah sangat mengganggu stabilitas keamanan regional Asia dan negara tetangga lainnya,” jelasnya.
ADVERTISEMENT
“Negara-negara Asean sewajarnya meletakkan sikap bersama terhadap isu Rohingya, agar tindakan biadap pemerintah Myanmar terhadap mereka (Rohingya) segera diakhiri,” tegas Adli Abdullah.
Dia menilai, selama ini ASEAN tidak melakukan tindakan yang secukupnya untuk menekan Myanmar yang juga anggota ASEAN untuk menghentikan tindakan mereka terhadap etnis Rohingya.
Terdapat banyak pertemuan dan persidangan yang membincangkan isu Rohingya, tetapi selalu tidak ada jalan jalan penyelesaian yang konkrit bagi penyelesaian isu ini, sehingga pengungsi terus membanjiri negara tetangga. []