news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jalani Pengobatan di Kairo, Mahasiswa Asal Aceh Butuh Uluran Dana

Konten Media Partner
20 April 2019 15:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muhammad Ikram Zamzami, mahasiswa asal Aceh di Mesir sedang menjalani perawatan intensif di El-Sefarat Hospital, Kairo. Foto: Dok. KMA Mesir
zoom-in-whitePerbesar
Muhammad Ikram Zamzami, mahasiswa asal Aceh di Mesir sedang menjalani perawatan intensif di El-Sefarat Hospital, Kairo. Foto: Dok. KMA Mesir
ADVERTISEMENT
Mahasiswa Aceh di Mesir tengah menggalang dana untuk kesembuhan Muhammad Ikram Zamzami yang saat ini mengalami sakit parah dan menjalani perawatan intensif di El-Sefarat Hospital, Kairo. Di rumah sakit itu, ia divonis menderita gagal jantung, peradangan hati dan ginjal.
ADVERTISEMENT
Ketua Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir, A’maril Basyiriy, menyebutkan, Ikram dilarikan ke rumah sakit pada Rabu (17/4). "Dana yang sudah dihabiskan untuk pengobatan dan perawatan Ikram sekitar 30 juta di hari pertama dan kedua di rumah sakit. Ia masih membutuhkan biaya yang cukup besar," sebutnya dalam keterangan tertulis kepada Acehkini, Sabtu (20/4).
Dia menyatakan, Ikram yang sedang menjalani peratawan intensif di ICU Rumah Sakit El-Sefarat berasal dari keluarga kurang mampu. Ikram pemuda asal Ajun, Kota Banda Aceh, tiba di Mesir pada Desember 2018 lalu.
"Hingga kini ia masih belajar di kelas persiapan Bahasa Arab Universitas Al-Azhar dan tercatat sebagai anggota Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Mesir," ujar A'maril.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Ikram mulai mengalami gejala penyakit sekitar tiga minggu lalu. Awalnya Ikram menderita demam ditambah muntah-muntah. Ia juga punya luka di kaki yang terus membengkak.
Semakin lama, kondisinya semakin parah hingga Ikram mulai sesak nafas dan tak bisa tidur dengan normal. Ikram harus tidur dengan posisi duduk. Ia akhirnya dibawa ke El Tayseer Medical Center, Nasr City, Kairo.
Setelah dilakukan pemeriksaan awal, Ikram didiagnosa menderita asma. Ia hanya diberi obat penyakit asma. Namun, setelah obatnya habis, kondisi Ikram masih belum membaik.
"Ikram lalu dibawa ke Rumah Sakit Rab'ah Nasr City untuk didiagnosa ulang. Setelah itu, ia dibawa ke dokter Latifah yang biasa menangani mahasiswa Indonesia. Dokter Latifah menyarankan agar Ikram dibawa ke Rumah Sakit El-Sefarat Kairo," kata A'maril.
Di El-Sefarat Hospital Kairo, Ikram divonis menderita gagal jantung, peradangan hati dan ginjal. Foto: Dok. KMA Mesir
Lebih lanjut, ia menjelaskan, meskipun sempat tersebar bahwa Ikram menderita leukimia, namun di Rumah Sakit El-Sefarat, Ikram divonis menderita gagal jantung, peradangan hati dan ginjal. Detak jantungnya sangat lemah dan jauh di bawah normal. Pihak dokter juga mendeteksi adanya cairan di sekitar hati dan perut Ikram yang harus disedot keluar.
ADVERTISEMENT
Menurutnya, Ikram masih dalam kondisi kritis. Pihak dokter terpaksa menggunakan sinar Akko di jantungnya dan sinar-X di dada, untuk memeriksa kinerja jantung. Selang juga dipasang pada laring untuk membantu Ikram bernapas. "Kamis kemarin Ikram sempat berada dalam keadaan koma. Alhamdulillah sekarang kondisinya sudah agak membaik," sebutnya.
Ketua KMA Mesir ini berharap dukungan semua pihak untuk terus mendoakan kesembuhan bagi Ikram. Ia juga berterima kasih kepada semua masyarakat yang sudah membantu mendonasikan uang untuk proses pengobatan dan perawatan Ikram.
“Terima kasih banyak atas doa dan dukungan dari berbagai orang dermawan yang sudah menyumbang untuk proses pengobatan Ikram. Kita berharap kondisi Ikram yang sekarang masih di ICU semakin membaik,” ujar A’maril.
ADVERTISEMENT
Untuk para dermawan yang ingin menyumbang, KMA membuka donasi yang bisa dikirimkan ke rekening Bank Mandiri Syariah atas nama Keluarga Mahasiswa Aceh Mesir (777-333-5529) atau ke rekening BRI atas nama Syifaurrahman (3340-01-023304-53-3).
"Selain itu, para dermawan juga bisa menyumbang melalui kitabisa.com (https://m.kitabisa.com/bantumuhammadikram). Adapun nomor yang bisa dihubungi +201021078491 atas nama Syifaurrahman," pungkasnya.
Acehkini