Jelang Milad GAM, TNI dan Polisi Pantau Titik Rawan Pengibaran Bintang Bulan

Konten Media Partner
3 Desember 2020 17:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Apel bersama TNI dan Polisi di Lhokseumawe, Aceh. Dok. Laung/TNI
zoom-in-whitePerbesar
Apel bersama TNI dan Polisi di Lhokseumawe, Aceh. Dok. Laung/TNI
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Menjelang peringatan hari lahir Gerakan Aceh Merdeka (GAM) ke-44, aparat gabungan TNI dan Polisi di Aceh Utara dan Lhokseumawe melakukan antisipasi dan monitor wilayah, terhadap situasi keamanan dan kemungkinan pengibaran bendera bintang bulan.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan Dandim 0103 Aceh Utara, Letkol Arm Oke Kistiyanto, dan Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto, kepada media, usai apel kesiagaan pengamanan VVIP di Lapangan Hiraq, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (3/12).
Menurut Dandim Aceh Utara, pihak TNI dan Polisi terus memonitor situasi dan kondisi di Aceh, khususnya Aceh Utara dan Lhokseumawe. "Ini kan konflik di Aceh sudah lama berakhir dan kini menjadi damai. Jadi, kalau ada yang seperti ini (pengibaran bendera bintang bulan), itu mungkin hanya oknum tertentu saja yang melakukannya. Kita berharap kepada oknum tersebut janganlah sampai merusak perdamaian," kata Oke Kistiyanto.
Dia menambahkan bahwa Aceh sudah damai, dan perlu sama-sama dijaga. "Jadi, bendera dan lambang-lambang yang ada separatis itu memang tidak diperbolehkan untuk dikibarkan. Karena itu memang sudah ada aturannya. Mari bersama-sama menjaga kedamaian dan jangan membuat situasi yang sudah nyaman seperti ini akan menjadi tidak baik," harapnya.
ADVERTISEMENT
Prajurit TNI dalam apel bersama di Lhokseumawe. Dok. Laung/TNI
Letkol Oke Kistiayanto meminta kepada masyarakat dan eks kombatan GAM yang melaksanakan perayaan Milad GAM 4 Desember, untuk tidak melupakan bahwa MoU Helsinki. “Ada butir-butir perdamaian maupun undang-undang yang mengatur. Maka itu harus dipatuhi dan jangan memaksakan kehendak,” jelasnya.
Sementara itu, Kapolres Lhokseumawe, AKBP Eko Hartanto, mengatakan apabila nantinya ada pihak yang melakukan pengibaran bendera bintang bulang, pihaknya tetap akan bernegosiasi untuk dapat diturunkan. Untuk pengamanan, akan diturunkan tim gabungan dari personel Polres Lhokseumawe sebanyak 545 orang, dibantu Brimob Detasemen B Jeulikat, serta prajurit TNI.
"Kita sudah mapping bersama bahwa ada sejumlah titik rawan di wilayah Aceh Utara, yaitu Kecamatan Samudera, Nisam, Simpang Keuramat, Sawang dan ada juga di kawasan Lhokseumawe," kata Eko Hartanto. []
ADVERTISEMENT