Jubir Satgas COVID-19 Aceh: Masih Ada Warga yang Senyum Lihat Orang Bermasker

Konten Media Partner
12 Juli 2021 8:51 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Aktivitas warga di Pasar Almahirah, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Aktivitas warga di Pasar Almahirah, Banda Aceh. Foto: Suparta/acehkini
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kepatuhan warga menerapkan protokol kesehatan di Banda Aceh dan Aceh Besar belum maksimal. Masih banyak yang abai memakai masker, dan tidak menjaga jarak. Demikian disampaikan Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani alias SAG, Senin (12/7/2021).
ADVERTISEMENT
SAG mengakui baru saja keliling Banda Aceh dan Aceh Besar melihat tempat-tempat keramaian secara sporadis, bersama seorang jurnalis. Dia tertarik memantau kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan terutama di Kota Banda Aceh yang sedang Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro Level 4.
“Hasil pantauan itu menemukan masih banyak masyarakat yang tidak memakai masker dan juga kurang memperhatikan jarak. Bahkan ada masyarakat yang senyum-senyum simpul melihat kami memakai masker,” tutur SAG.
Menurut SAG fenomena tersebut dapat dipahami karena masih banyak masyarakat di gampong-gampong (desa) belum teredukasi dengan baik. Informasi virus corona, COVID-19, vaksinasi, dan protokol kesehatan, pasti sering mereka dengar dan baca di media massa. Tetapi, informasi tersebut belum merasuk ke dalam batinnya atau alam bawah sadarnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu strategi menyusupkan informasi baru ke alam bawah sadar seseorang adalah melalui pengulangan (repetisi) secara terus-menerus. “Jumlah informasi yang benar tentang hal ikhwal COVID-19 yang benar mesti lebih banyak dari kabar hoaks yang diterima melalui media sosial atau melalui orang-orang di sekitarnya,” katanya.
Karena itu, SAG mengajak setiap anggota masyarakat yang sudah tercerahkan tentang virus corona, COVID-19, dan vaksinasi, memiliki kewajiban moral untuk mendakwahkan kepada yang lain demi keselamatan bersama. “Sebab, bila ada satu orang saja yang mengabaikan protokol kesehatan akan mengancam keselamatan orang lain dalam satu gampong,” katanya.
Dia mengajak semua pihak dan lapisan masyarakat mesti sadar bahwa COVID-19 belum ditemukan obat, dan obat yang dipercaya paling mujarab saat ini adalah protokol kesehatan dan vaksinasi. “Dengan ada pemahaman bersama, berikhtiar bersama, dan terus berdoa, Insya Allah pandemi COVID-19 tidak lagi melonjak, seperti yang sedang melanda daerah Jawa dan Bali saat ini,” ujar SAG.
Jubir Satgas COVID-19 Aceh, Saifullah Abdulgani. Foto: acehkini

Update Corona Aceh

Saifullah Abdulgani melaporkan update kasus harian, konfirmasi positif bertambah 67 orang, sembuh sebanyak 43 orang dan meninggal bertambah 3 orang.
ADVERTISEMENT
Dengan penambahan tersebut, per 11 Juli 2021, total warga Aceh yang pernah dan sedang terjangkit COVID-19 tercatat 20.335 orang. Pasien yang sedang dirawat 3.918 orang, yang telah sembuh 15.552 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 865 orang.
Sementara data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 868 orang, meliputi 744 orang selesai isolasi, 48 orang isolasi di rumah sakit, dan 76 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni kasus yang gejala klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai COVID-19.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.567 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.399 orang, sedang isolasi di rumah 145 orang, dan sedang isolasi di rumah sakit sebanyak 23 orang. []
ADVERTISEMENT