Karhutla di Aceh Padam 100 Persen, Heli Water Bombing Masih Siaga

Konten Media Partner
13 Agustus 2019 12:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kepala BPBA, Teuku Ahmad Dadek (dua kanan) memantau kesiapan heli water bombing di Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya. Dok. BPBA
zoom-in-whitePerbesar
Kepala BPBA, Teuku Ahmad Dadek (dua kanan) memantau kesiapan heli water bombing di Bandara Cut Nyak Dhien, Nagan Raya. Dok. BPBA
ADVERTISEMENT
Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Aceh sejak tiga bulan lalu berhasil padam 100 persen. Hujan yang terjadi di area kebakaran selama tiga hari terakhir sangat membantu upaya pemadaman yang dilakukan pihak terkait. Termasuk melibatkan satu helikopter water bombing milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
ADVERTISEMENT
Kepala Badan Penanggulang Bencana Aceh (BPBA), Teuku Ahmad Dadek, mengatakan kendati api telah padam 100 persen, namun helikopter masih standby sampai 2 hari ke depan di Aceh. Heli tersebut telah membantu pemadaman sejak 8 Agustus 2019. “Karena melihat kondisi gambut, api bisa muncul tiba-tiba,” katanya Selasa (13/8/2019).
Menurut Ahmad Dadek, pihaknya ikut meminta kepada BNPB, agar ke depan helikopter water bombing bisa disiagakan di Aceh saat musim kemarau. “Biasanya kebakaran hutan (di Aceh) terjadi April sampai Agustus,” jelasnya.
Kabupaten/kota, perusahaan tambang dan perkebunan diharapkan mempunyai sarana pendukung pencegahan, dan penanggulangan Karhutla yang siap digunakan dan dipinjamkan ke BPBD dan masyarakat. “Juga membentuk dan membina masyarakat ‘Sadar Api’, untuk pencegahan,” katanya.
ADVERTISEMENT
Sejak 1 Agustus 2019 sampai kini, tercatat seluas 185,4 hektar hutan dan lahan terbakar di Aceh. Karhutla meliputi 13 kabupaten di Aceh, dalam 29 kecamatan. []
Heli water bombing yang diturunkan memadamkan Karhutla di Aceh. Dok. BPBA
Reporter: Adi W