Kasus Teror Rumah Anggota DPRK Aceh Barat: Pelaku Pakai Granat Nanas

Konten Media Partner
16 Agustus 2020 13:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Personel Tim Jihandak dan Jibom Satbrimobda Polda Aceh melakukan penyisiran tempat kejadian perkara pelemparan granat oleh orang tidak dikenal (OTK). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Personel Tim Jihandak dan Jibom Satbrimobda Polda Aceh melakukan penyisiran tempat kejadian perkara pelemparan granat oleh orang tidak dikenal (OTK). Foto: Syifa Yulinnas/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kepolisian Resor Aceh Barat, Aceh, masih menyelidiki dan mendalami untuk mengusut kasus dugaan penggranatan rumah Ahmad Yani, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat. Hasil pemeriksaan laboratorium forensik diketahui pelaku menggunakan granat jenis nanas.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, penggranatan itu terjadi pada rumah pribadi Ahmad Yani di Desa Alue Peurman, Kecamatan Woyla Barat, Senin (8/6) sekitar pukul 03.45 WIB.
"Perkembangan kasus pelemparan granat hingga kini masih dalam proses penyelidikan. Insyaallah dalam bulan depan kita laporkan lagi perkembangannya," kata Kapolres Aceh Barat, Ajun Komisaris Besar Polisi Andrianto Argamuda, kepada wartawan, Sabtu (15/8) sore.
Dia menyebutkan, sejauh ini telah memanggil 20 orang saksi yang terdiri dari keluarga dan tetangga sekitar. Kemudian hasil uji Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Medan, Sumatera Utara, granat yang digunakan pelaku jenis granat nanas.
"Kami belum bisa pastikan apa motif dari kasus ini, cuma hasil dari Lab sudah keluar, granat yang digunakan berjenis nanas," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Dikonfirmasi terpisah, Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat, Ahmad Yani, mengatakan setelah kejadian pelemparan granat di rumahnya, hingga kini kegundahan dan trauma masih dirasa, terlebih bagi istrinya.
Ahmad Yani, Anggota DPRK Aceh Barat. Foto: Dok. Pribadi
"Istri saya lebih was-was. Kalau saya pergi, sebentar-sebentar menelpon, dia masih takut padahal kami sudah pindah rumah," kata Ahmad Yani kepada acehkini, Sabtu (15/8) malam.
Dia menambahkan, saat ini bersama istri dan anaknya sudah tidak lagi menempati rumah tersebut, melainkan telah pindah ke rumah lain. Ia juga membatasi setiap kegiatan dan bersilaturahmi.
"Saya inikan anggota DPRK, seharusnya saya selalu bisa bersosialisasi dan bersilaturahmi di setiap kegiatan, tapi sekarang hal itu sudah saya batasi," tuturnya.
Karena kekhawatiran itu, hingga kini rumahnya masih dijaga oleh pemuda setempat.
ADVERTISEMENT
"Alhamdulillahnya setiap malam ada pemuda kampung yang menginap di rumah saya. Semoga polisi segera mengungkap aktor dan motif teror granat yang menimpa keluarga kami, agar saya juga bisa dengan aman dan nyaman menjalankan tugas saya sebagai wakil rakyat," ujar Ahmad.[] Siti Aisyah