Kawal Gerakan Konservasi, Jurnalis Aceh dan Sumut Dibekali Pelatihan Investigasi
ADVERTISEMENT
Sumatera Tropical Forest Journalism (STFJ) dan Yayasan Orangutan Sumatera Lestari-Orangutan Information Centre (YOSL-OIC) mengelar Pelatihan Jurnalistik Investigasi untuk sejumlah jurnalis asal Sumatra Utara (Sumut ) dan Aceh . Pelatihan diselenggarakan di Explore Sumatera River Camp Sei Bingai, Kabupaten Langkat, pada Senin-Selasa (22-23/11/2021).
ADVERTISEMENT
Pendiri YOSL-OIC Panut Hadisiswoyo mengatakan, pelatihan jurnalistik investigasi sangat dibutuhkan dalam sebuah gerakan konservasi yang saat ini dihadapkan dengan berbagai persoalan.
"Dengan pelatihan jurnalistik investigasi ini kiranya membangun sebuah gerakan jurnalistik yang sistemik untuk membangun sebuah upaya konservasi," ujar Panut.
Ia menegaskan, bila kondisi saat ini sangat genting hingga diperlukannya langkah serius dan nyata dalam upaya konservasi.
"Kondisi sekarang ini sangat urgent, kita butuh muatan jurnalis yang profesional untuk menghadapi segala persoalan. Semoga pelatihan jurnalistik investigasi ini menjadikan jurnalis yang profesional dan berintegritas," sebutnya.
Direktur STFJ Rahmad Suryadi menyampaikan, kegiatan pelatihan ini diselenggarakan kolaborasi STFJ dengan YOSL-OIC, dengan menghadirkan wartawan senior Tempo, Mustafa Silalahi yang kaya akan pengalaman melakukan jurnalistik investigasi, dan Produser Watchdoc, Indra Jati.
ADVERTISEMENT
"Tujuan pelatihan jurnalistik investigasi ini sebagai upaya kita untuk berperan dalam mengawal konservasi bisa berjalan dengan baik. Banyak harapan agar para jurnalis berperan dalam konservasi. Sebab, dunia, hutan, satwa saat ini kondisinya sekarang tidak dalam keadaan baik-baik saja," kata Rahmad.
Ketua PFI Medan itu menyebutkan, banyaknya kasus konflik satwa dengan manusia juga menjadi tantangan untuk memberikan pemahaman agar kasus serupa tak terus terjadi lagi. Seperti belakangan ini terjadinya harimau atau belalai gajah terjerat hingga berujung kematian.
"Ini tidak boleh terjadi lagi. Peran kita sangat besar dalam konservasi ini. Semoga dengan pelatihan ini memberikan pengetahuan dan pemahaman kepada masyarakat agar konservasi dapat lebih baik lagi," tutur Rahmad.