Kebijakan Seoul, Korsel, Agar Warga Bisa Menikmati Sakura di Tengah Wabah Corona

Konten Media Partner
10 April 2020 10:04 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bunga Sakuran di Childern Grand Park, kawasan Gwanjin-gu, Seoul, Korea Selatan. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Bunga Sakuran di Childern Grand Park, kawasan Gwanjin-gu, Seoul, Korea Selatan. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
Musim semi disambut warga Seoul, Korea Selatan (Korsel) dengan suka cita. Pandemi virus corona atau COVID-19, membuat banyak acara musim semi dibatalkan di sini. Namun, keinginan masyarakat untuk melihat sejenak bunga sakura tetap ada.
ADVERTISEMENT
Mengurangi keramaian dan memutuskan mata rantai penyebaran virus corona, Pemerintah Korea telah memperpanjang kebijakan sosial distancing dan physical distancing sampai 19 April 2020. Namun warga tidak sepenuhnya kecewa, karena banyak bunga yang mekar di pinggir jalan dan berbagai taman.
Spanduk pengumuman tentang pencegahan virus corona di taman. Foto: Khiththati/acehkini
Khusus untuk taman, sebagian besar telah ditutup. Tapi, ada beberapa di antaranya yang masih bisa dikunjungi dengan peraturan serba ketat. Salah satunya adalah Childern Grand Park, terletak di kawasan Gwanjin-gu, Seoul, Korea Selatan.
Taman yang menjadi area terbuka hijau ini, menjadi salah satu tempat favorit untuk melihat bunga mekar setiap musim semi datang. Para pengunjung biasanya datang bersama keluarga untuk piknik, atau sekadar jalan-jalan sejenak sambil olahraga menikmati hijaunya taman. acehkini ikut menikmati sejenak suasana di taman itu, Kamis (9/4/2020).
Hand sanitizer dan pengumuman cegah corona di pintu taman. Foto: Khiththati/acehkini
Warga berjalan-jalan di kawasan taman. Foto: Khiththati/acehkini
Letaknya tak begitu jauh dengan pemukiman warga, membuat taman ini juga dipenuhi oleh mereka pada pagi maupun sore hari. Seperti kebanyakan taman lainnya di Korea Selatan, memliki fasilitas olahraga untuk umum yang bisa digunakan gratis, taman ini juga memilikinya seperti area berlari, lapangan tenis dan futsal.
ADVERTISEMENT
Childern Grand Park sebenarnya hanya taman yang diperuntukkan untuk hiburan keluarga. Diresmikan pada hari anak, yang menjadi hari libur nasional, 5 Mei 1973, tak heran setiap akhir pekan banyak orang tua yang membawa anaknya kemari.
Taman ini lengkap dengan botanical garden, wahana bermain, ekologi lahan basah, museum anak dan kebun binatang serta pertunjukan air mancur pelangi setiap sorenya. Namun untuk saat ini, sebagai langkah pencegahan COVID-19, beberapa fasilitas ini ditutup sementara.
Pintu gerbang taman. Foto: Khiththati/acehkini
Salah satu area bermain di taman, ditutup. Foto: Khiththati/acehkini
Karena tetap buka di tengah wabah corona, banyak aturan yang harus dipatuhi oleh pengunjung di sini. Baik mereka yang datang untuk berolahraga atau sekadar duduk bersantai, diwajibkan menggunakan masker dan tetap menjaga jarak.
Hand Sanitizer juga terdapat di beberapa sudut taman disertai spanduk peringatan. Tak lupa, beberapa kali petugas taman memberikan informasi tentang langkah pencegahan virus melalui pengeras suara yang terdengar ke seluruh taman.
Lokasi taman terletak di sekitar permukiman warga. Foto: Khiththati/acehkini
Pengunjung santai dengan tetap menjaga jarak. Foto: Khiththati/acehkini
Tepat di pintu gerbang taman terpasang beberapa spanduk, pembersih tangan praktis dan beberapa informasi terkait tentang COVID-19 juga diletakan. Tak hanya itu, mereka juga menyediakan beberapa masker gratis yang bisa dipakai oleh pengunjung yang luma membawanya. []
ADVERTISEMENT