news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kebutuhan Obat-obatan di Aceh Cukup di Tengah Wabah COVID-19

Konten Media Partner
6 April 2020 11:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu apotek di Banda Aceh. Foto: acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu apotek di Banda Aceh. Foto: acehkini
ADVERTISEMENT
Kebijakan Pemerintah Aceh yang tetap membuka akses transportasi darat, membuat pengusaha dan distributor obat-obatan di Aceh tidak kuatir kekurangan stok obat, di tengah wabah virus corona atau COVID-19.
ADVERTISEMENT
Sampat saat ini, segala jenis obat-obatan di apotek terpantau normal. Hanya beberapa jenis yang kurang. “Seperti jenis vitamin C, Vitamin E dan obat daya tahan tubuh yang langka karena banyak masyarakat yang mencari jenis obat ini,” kata Saflan, pengusaha apotek Putroe Meuraxa, kawasan Ulee Kareng, Banda Aceh, Minggu (5/4).
Menurutnya, selama jalur darat tidak tertutup kebutuhan obat akan dapat terpenuhi di seluruh Aceh. Beberapa yang langka seperti vitamin C, diketahuinya karena pengiriman sempat tertahan di Pelabuhan Bakauheni, Lampung. "Obat tidak dikirim dengan transportasi udara. Mungkin yang paling butuh pengiriman dengan udara adalah Rumah Sakit," ujarnya.
Saflan, pengusaha apotek di Banda Aceh. Dok. pribadi
Sementara itu Rusdi, Kepala Cabang Mensa Bina Sukses (MBS), mengakui pihaknya tidak terkendala dengan pendistribusian obat, karena selain telah menstok hingga 3 bulan, juga transportasi darat lancar selama wabah COVID-19 melanda seluruh Indonesia.
ADVERTISEMENT
MBS adalah perusahaan distributor obat-obatan yang berpusat di Jakarta, untuk pengiriman ke Sumatera tetap memakai jalur darat. "Belum ada kendala, distribusi lancar. Kami dari MBS tidak memakai transportasi udara sejak tarif pengiriman naik jauh sebelum ada virus COVID-19," tutup Rusdi. [*]