Kerugian Akibat Puting Beliung di Aceh Masih Didata

Konten Media Partner
20 Februari 2019 17:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Salah satu rumah yang rusak akibat puting beliung di Kabupaten Bener Meriah. Foto: Dok. BPBA
zoom-in-whitePerbesar
Salah satu rumah yang rusak akibat puting beliung di Kabupaten Bener Meriah. Foto: Dok. BPBA
ADVERTISEMENT
Jumlah kerusakan rumah akibat puting beliung yang terjadi di Kecamatan Wih Pesam, Kabupaten Bener Meriah, bertambah menjadi 29 rumah. Sebelumnya, rumah rusak akibat bencana yang terjadi sekitar pukul 17.00 WIB, Senin (18/2) itu, disebut hanya 21 rumah.
ADVERTISEMENT
"Karena kejadiannya malam, jadi ada sedikit keliru saat pendataan, apalagi malam itu listrik padam," ujar Sadra BK, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bener Meriah, Acehkini, Rabu (20/2).
Menurut Sadra, 29 rumah rusak itu berada di dua desa: Desa Pante Raya Timur dan Wih Pesam, Kecamatan Wih Pesam, Bener Meriah. Dari jumlah itu, sebanyak 8 unit rusak berat, 5 unit rumah rusak sedang, dan sisanya rusak ringan.
Para warga yang rumahnya dilanda puting beliung tidak ada yang mengungsi. “Berapa kerugian yang ditimbulkan masih dalam pendataan kami,” kata Sadar.
Bantuan logistik masa darurat bagi pemilik rumah telah disalurkan kepada warga. "Sementara untuk bantuan perbaikan rumah, nanti kita koordinasikan kembali dengan BPBA (Badan Penanggulangan Bencana Aceh). Karena anggaran untuk memperbaiki rumah rusak itu tidak ada di daerah (kabupaten)," ujar dia.
ADVERTISEMENT
Seorang warga Kecamatan Wih Pesam, Husni mengatakan puting beliung sudah dua kali terjadi di sana sepanjang bulan ini. “Dibilang sering tidak juga, tapi setiap tahun ada terjadi kendati tidak parah kerusakannya,” katanya.
Seingatnya, puting beliung besar pernah terjadi pada tahun 1983 di kampungnya, mengakibatkan puluhan rumah rusak kala itu. “Anginnya berasal dari Gunung Burni Telong, turun ke pemukiman setelah itu akan kembali lagi ke sana,” jelas Husni. []
Reporter: Habil Razali