Kisah Cinta Ratu Roopba dalam Pesona Adalaj, Sumur Ukir Tua di Gujarat

Konten Media Partner
23 Juni 2019 18:05 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bangunan di sumur Adalaj. Foto: Khiththati/acehkini
zoom-in-whitePerbesar
Bangunan di sumur Adalaj. Foto: Khiththati/acehkini
ADVERTISEMENT
Negara Bagian Gujarat, India, dikenal sebagai pusat peradaban masa lalu. Sejumlah bangunan bersejarah berusia ratusan tahun hingga kini masih berjejak. Ramai wisatawan berkunjung hanya untuk menikmati peninggalan kuno, salah satunya Adalaj Ni Vav, sebuah sumur dengan bangunan penuh ukiran.
ADVERTISEMENT
Sumur Adalaj yang dibuat bertingkat atau bertangga ini, terletak di Desa Adalaj, sekitar 18 kilometer dari pusat kota Ahmedabad, Gujarat. Selama ratusan tahun, sumur tua ini menjadi tempat persinggahan para pengembara, peziarah, dan pedagang dengan karavan mereka. Dibangun tahun 1499, sumur ini mempunyai 5 tingkat ke bawah tanah. Dulunya setiap lantai mempunyai fungsi masing-masing, dipercaya sebagai tempat perlindungan spiritual. Setiap harinya penduduk desa yang datang ke sana sengaja mengambil air sembari berdoa.
Arsitekturnya dipenuhi ukiran rumit. Foto: Khiththati/acehkini
Bentuk segi delapan memenuhi ukiran pada dinding, di atapnya ada celah supaya angin dan cahaya bisa masuk. Namun, sinar matahari tidak langsung menyentuh bagian dalam bangunan ini, kecuali pada periode tertentu di siang hari. Ini yang membuat suhu di dalam lebih dingin 6 derajat ketimbang di luar.
ADVERTISEMENT
Akses masuknya bisa melewati tiga tangga, masing-masingnya bertemu di lantai pertama. Arsitektur bangunannya berdesain Indo-Islam yang luar biasa, berpola-pola bunga rumit berpadu simbol-simbol Hindu. Dinding batu diukir cantik, beberapa di antaranya menggambarkan keseharian warga, seperti wanita yang mengocok susu mentega, penari, hingga wanita yang berhias di cermin dengan seorang raja yang duduk di singgasana.
Seorang pengunjung memotret ukiran bunga di dinding. Foto: Khiththati/acehkini
Kisah pembuatan sumur ini penuh drama cinta dan intrik pengkhianatan. Awalnya, Raja Rana Veer Sing dari Dinasti Vaghela memulai perencanaan pembangunannya pada 1498. Sumur ini dianggap penting untuk rakyat, karena sebelumnya mereka harus berjalan puluhan kilometer untuk mendapatkan sumber air.
Sayangnya, sebelum pembangunan selesai, perang terjadi dengan Sultan Gujarat, Mahmud Begada, kerajaan tetangga. Raja Rana meninggal dunia dan Mahmud Begada mengambil alih tahta. Raja baru bahkan ingin menikahi janda Rana, Ratu Roopba, yang terkenal cantik jelita. Beberapa sejarawan menyebutnya Ratu Rudabai.
ADVERTISEMENT
Ratu Roopba setuju, dengan syarat sumur ini harus diselesaikan sebelum acara pernikahan, untuk kepentingan air bagi rakyatnya. Di sinilah penggabungan desain terjadi. Namun sayangnya setelah pembangunan selesai dilakukan, saat persiapan pernikahan, Ratu cantik jelita itu ditemukan meninggal di dasar sumur. Dia bunuh diri. Kisah ini menjadi cerita legenda rakyat di Adalaj.
Pengunjung di Andalaj Stepwell. Foto: Khiththati/acehkini
Sebuah prasasti yang ditulis dalam bahasa Sansekerta di atas lempengan marmer lantai pertama menunjukkan sejarah situs arsitektur yang menakjubkan ini. Juga dituliskan biaya pembangunannya sekitar lima lakh, atau sekitar Rp 125 juta.
Saat ini, sumur yang terjaga ratusan tahun itu menjadi objek wisata di Ahmedabad. Beberapa film Bollywood melakukan syuting di sini. Salah satunya yang sangat terkenal berjudul ‘Raees’, dibintangi oleh Shah Rukh Khan dan Mahira Khan.
Arsitektur gabungan Islam dan Hindu. Foto: Khiththati/acehkini
Lokasi itu dibuka untuk pengunjung mulai pukul 6 pagi hingga jam 6 sore. Tidak ada tiket masuk untuk kawasan ini, datang lebih awal tentunya lebih baik, tidak perlu mengantre untuk berswafoto di lokasi favorit. Jika musim kemarau, air tak tampak di lokasi tersebut, sedangkan saat musim penghujan, lantai dasarnya akan tergenang.
ADVERTISEMENT
Dulunya festival air sering dilaksanakan untuk menarik banyak wisatawan. Apalagi jika menghadirkan musisi ternama. Step well seperti ini, umumnya di masa lalu dibangun di daerah semi gersang, terutama di sepanjang rute perdagangan. Tempat ini juga berfungsi sebagai penampungan air, sehingga ketika musim kering warga tidak kekurangan air. []
Pengunjung menikmati Adalaj Stepwell. Foto: Khiththati/acehkini
Bangunan bersejarah ini dibangun sejak 1499. Foto: Khiththati/acehkini
Bagian atas sumur yang telah ditutup. Foto: Khiththati/acehkini
Ukiran rumit di Adalaj Stepweel. Foto: Khiththati/acehkini
Lokasi Adalaj Stepweel dibuka untuk pengunjung setiap hari. Foto: Khiththati/acehkini
Bangunan bertingkat mengelilingi sumur. Foto: Khiththati/acehkini
Tiang dan dindingnya dipenuhi ukiran. Foto: Khiththati/acehkini
Reporter: Khiththati